Jumat, 27 Desember 2019

Pekerjaan Rumah Tangga


Pekerjaan Rumah Tangga

Kenapa mayoritas ulama, terutama para ulama madzhab, berpendapat bahwa pekerjaan mengurus rumah tangga seperti mencuci, bersih bersih, masak, momong anak, dan yang semisalnya itu bukan kewajiban istri?

Hukum Ma'mum mengucapkan Aamiin bersama Imam didalam khutbah jum'at


Hukum Ma'mum mengucapkan Aamiin bersama Imam didalam khutbah jum'at

Bagaimanakah Niat Yang Benar Dalam Belajar Agama ?

Asy-Syami berkata,

"Aku pernah bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal,

"Amalan apakah yang paling utama ?"

Beliau menjawab,

"Menuntut ilmu agama apabila niatnya benar."

Aku kembali bertanya,

"Apakah yang dapat menjadikan niat itu benar?"

Beliau menjawab,

"Ia berniat untuk rendah diri (tidak sombong) dengan ilmunya dan menghilangkan kebodohan dari dirinya."

[طبقات الحنابلة ١ / ٣٨٠ ]

Webs : Cerkiis.blogspot.com

Kamis, 26 Desember 2019



Orang yang menghafal Al Qur'an, mengulang-ulangnya, mendengarkan murottal Al Qur'an, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah ayat-ayat Al Qur'an yang sering ia baca dan dengarkan itu.

Begitu pula dengan orang yang suka menyenandungkan nyanyian, mendengarkan musik, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah lirik-lirik lagu yang senantiasa ia dengarkan itu.

Keterngiangan ini senantiasa muncul baik di waktu senang maupun sedih, ketika ia sedang berjalan, berkendaraan, di saat diam, bahkan hampir di semua keadaan.

Coba bayangkan, bagaimanakah jika keterngiangan ini juga terjadi ketika sakaratul maut?

Tidakkah anda pernah mendengar kisah sakaratul maut pemuda yang mengalami kecelakaan, ketika ia ditalqin ia malah terus menyenandungkan lagu sampai nyawa berpisah dari raga?

Atau pemuda lainnya yang menjelang sakaratul maut, ia membaca Al Qur'an, tak perlu lagi ditalqin, ia pun mengakhiri hidupnya dengan kalimat tauhid?

Tidak, anda tidak harus mempercayai tulisan ini, anda boleh saja tidak menganggap serius tulisan ini.

Namun ketahuilah, sesungguhnya masing-masing dari kita pasti akan diberikan kesempatan untuk membuktikan hal ini. Ya, kesempatan yang hanya sekali, kesempatan yang pertama dan juga terakhir, kesempatan untuk menutup usia kita dengan kebiasaan hidup yang kita lakukan.

📚  Ustadz Boris Tanesia
🌐  WA Group : 08561456012   
🌐  Webs : Cerkiis.blogspot.com

BEDA SANG PENASEHAT DAN PENCELA

Asy-Syaikh Walîd bin Râsyid as-Su'aidan -hafidzohullah- berkata :

أخي تأملت في التفريق بين الناصح والفاضح فوجدت فروقا كثيرة أبرزها ما يلي:-

Wahai kawan.. Renungi baik - baik perbeda'an antara penasehat dan pencela tentu akan kau dapati betapa banyak perbedaannya, akan tetapi yang paling tampak adalah sebagai berikut


1 - الناصح يضيق صدره بسماع الخطأ عنك.. والفاضح يستلذ ويفرح..

Penasehat akan merasa sempit dadanya ketika mendengar kesalahanmu adapun pencela dia merasa nikmat dan gembira.


2 - الناصح يناصحك فيما بينك وبينه والفاضح ينشر الخطأ ويبرز النقد على أكبر نطاق ممكن

Penasehat itu dia akan menasehatimu empat mata adapun pencela dia akan menyebarkan kesalahan dan memunculkan kritikan seluas - luasnya.


3 - الناصح يبحث لك عن المعاذير ويحمل الخطأ على مائة عذر والفاضح يغلق عنك باب الأعذار ولا يرضى لأحد أن يعتذر عنك...

Penasehat itu akan memberimu berbagai macam udzur dan memberi satu kesalahan dengan seratus udzur adapun pencela dia akan menutup pintu udzur dan dia tidak akan rela seorangpun memberi udzur.


4 - الناصح يغفر قليل زلتك في كثير صوابك والفاضح يخفي كثير صوابك في قليل خطأك...

Penasehat itu dia akan menutupi sedikit salahmu dengan besarnya benarmu adapun pencela akan menyembunyikan banyaknya benarmu dengan sedikit salahmu.


5 - الناصح يتثبت من ثبوت الخطأ ولا يقبل فيك خبر المرجفين .والفاضح يذيع الخطأ من أول وهلة بل يحرص على عدم التثبت حتى لا تنطفأ فرحته بكونه كذبا..

Penasehat itu akan meneliti kembali kesalahan itu dan tidak menerima kabar tentangmu dari para penyebar dusta, adapun pencela dia akan menyebarkan kesalahan itu siang malam bahkan senangnya tidak meneliti kembali beritanya, supaya tidak sirna senang hatinya walaupun nyatanya itu kedustaan.

فكن من الناصحين واحذر كل الحذر أن تكون من الفاضحين..

Jadilah anda sebagai penasehat dan jangan pernah jadi pencela

[Cerkiis.blogspot.com, Penulis / Alih bahasa : Ustadz Nur Hadi]

Sebutir Gula yang Lebih Manis dari Ucapan Terima Kasih ...

Oleh : Syaikhah Sukainah binti Muhammad Nashir ad-Din al-Albaniyah –hafizhahallah–

Ucapan jazakallahu khairan …

BISNIS MLM HARAM ?

Problem para bisnis MLM adalah:

1. Terdapat maisir (judi) dan gharar (ketidak-jelasan), karena ketika mendaftar member diminta untuk mengeluarkan dana atau membeli starter-pack dan ia tidak tahu nanti yang didapatkan dari transaksi tersebut apakah untung atau buntung.

2. Adanya riba, karena sebagian MLM bukan fokus pada barang namun rekrutmen dan perputaran uang. Sehingga hakekatnya adalah pertukaran uang alias money game, dan yang didapat lebih dari yang disetorkan, maka ini riba.

Maka, Syaikh Abdullah As Sulmi mengatakan syarat MLM jika ingin disebut halal, ada 3 dan harus terpenuhi semua:

1. Ketika daftar jadi anggota tidak diharuskan membeli produk
2. Harga barangnya tidak boleh jauh di atas harga pasar
3. Ketika daftar tidak ditarik sejumlah dana.

Dengan memenuhi 3 syarat ini, hilanglah dua poin masalah di atas.

Silakan diterapkan kaidah ini pada bisnis MLM yang anda jalani.
Jika memenuhi syarat maka boleh, jika tidak maka hukumnya haram.

Wallahu a'lam.

📚  Ustadz Yulian Purnama   
🌐  WA Group : 08561456012   
🌐  Webs : Cerkiis.blogspot.com

SUMPAH IBLIS

    {قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16)
    ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)}

Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus" (16) Kemudian saya akan mendatangi mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (17)














Senin, 02 Desember 2019

Laporan Donasi BULAN NOVEMBER 2019

Sedekah, donasi, keutamaan sedekah, donatur, salaf

Laporan Donasi BULAN NOVEMBER 2019

Senin, 5 RABIUL AKHIR 1441 H / 2 DESEMBER 2019 M

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallhu 'alaihi wa sallam beserta keluarganya, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai akhir zaman. Amma ba’du:

Rabu, 27 November 2019







Buka-bukaan aurat dan ketelanjangan adalah budaya Arab jahiliyah

Allah ta'ala berfirman:

وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ

"Dan apabila mereka melakukan perbuatan fahisyah, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya" (QS. Al A'raf: 28).





⚠ Kesempatan Kedua ⚠

✍ Kesempatan kedua itu bukanlah ketika engkau pertama kali mendapatkan hidayah setelah sebelumnya engkau lalai.



Ayah

Seorang laki-laki mengadukan perihal Ayahnya kepada Rasulullah shalalloohu alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shalalloohu alaihi wa sallam pun bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

"Ayah (Al Walid) itu adalah pintu surga yang paling tengah.

Sekarang terserah kepadamu, apakah engkau hendak mengabaikan pintu itu, ataukah engkau hendak menjaga pintu itu."

[Hr. At Tirmidzi, hadits no. 1900, Shahih]

Merayakan Kematian Nabi ?


Tatkala kita menemukan ada ulama' yang berfatwa menurut kita gharib, hendaknya kita tidak bermudah berucap:

"Ucapan Ulama' Bukan Dalil"


Hadis Abu Hurairah Ada yang Hilang?

Segudang Hadis Abu Hurairah yang Hilang?

📚 Segudang Hadis Abu Hurairah yang Hilang?

❓ Tanya :
Benarkah ada hadis Abu Hurairah yang hilang?
Dalam arti secara sengaja tidak disampaikan Abu Hurairah.

Dan benarkah alasan orang sufi bahwa itu dalil adanya ilmu batin.

Senin, 11 November 2019

Islam Adalah Agama Yang Mudah


ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH[1]

Oleh Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه الله

Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam adalah agama yang tidak sulit. Allah Azza wa Jalla menghendaki kemudahan kepada umat manusia dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka. Allah Azza wa Jalla mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” [Al-Anbiyaa’/21:107]

Minggu, 10 November 2019

Istiqâmah Di Atas Al-Qur’an Dan Sunnah Jalan Keselamatan


ISTIQAMAH DI ATAS AL-QUR’AN DAN SUNNAH JALAN KESELAMATAN

Istiqâmah di atas sunnah adalah keinginan setiap orang yang benar-benar beriman yang berharap bisa meraih ridha Allâh Azza wa Jalla dan kebahagiaan akhirat serta takut terhadap murka Allâh Azza wa Jalla. Konsisten di atas ketaatan sampai tutup usia adalah kenikmatan tiada tara bagi orang yang beriman. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada baginda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Siapakah manusia terbaik itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

orang yang panjang umurnya dan amal perbuatannya bagus

Ambillah Akidah Dari Al-Qur’an Dan As-Sunnah Yang Shahih


AMBILLAH AKIDAH DARI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG SHAHIH

Masalah akidah atau keimanan adalah masalah yang paling mendasar dan urgen dalam agama Islam. Masalah akidah dan keimanan merupakan masalah ghaib yang tidak bisa diketahui secara mendetail kecuali dengan hidayah atau bimbingan wahyu Allâh Azza wa Jalla yang diturunkan kepada umat manusia melalui para utusan-Nya. Oleh karena itu, kita disyari’atkan untuk selalu memohon dan memperbanyak permohonan hidayah (petunjuk) dan taufiq kepada-Nya.

Syariat Allâh Azza Wa Jalla Wajib Dicintai, Tidak Dibenci


SYARIAT ALLAH AZZA WA JALLA WAJIB DICINTAI, TIDAK DIBENCI

Diantara syarat diterimanya syahadat seseorang adalah dia siap menerima dan mencintai yang menjadi konesekuensi dari syahadat yang diikrarkan.

Oleh karena itu, seorang Mukmin wajib mencintai semua yang datang dari Allâh Azza wa Jalla dan rasul-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Sesungguhnya jawaban oran-orang Mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allâh dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. [An-Nûr/24:51]

Meniti As-Shirât Al-Mustaqîm


MENITI AS-SHIRAT AL-MUSTAQIM

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ﴿٦﴾صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [Al-Fâtihah/1:6-7]

Apa Yang Dimaksud As-Shirât Al-Mustaqîm Itu?


MENITI AS-SHIRAT AL-MUSTAQIM

2. Apa Yang Dimaksud As-Shirât Al-Mustaqîm Itu?

As-Shirât al-mustaqîm (jalan lurus) adalah jalan yang tidak berkelok, tidak miring, tidak menyimpang ke kiri maupun ke kanan. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا، لَا يَزِيغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ

Saya telah tinggalkan kalian di atas al-baidha’ (agama dan hujjah yang sangat jelas), malamnya seperti siangnya, tidak ada yang tersesat darinya sepeninggalku kecuali dia akan binasa[1]

Halangan Dan Rintangan Dalam Menyusuri As-Shirât Al-Mustaqîm (Jalan Yang Lurus)



MENITI AS-SHIRAT AL-MUSTAQIM

3. Halangan Dan Rintangan Dalam Menyusuri As-Shirât Al-Mustaqîm (Jalan Yang Lurus)

Wahai orang yang menempuh jalan lurus ini! Seyogyanya Anda tahu bahwa di hadapan saudara ada rintangan yang siap menghalangi perjalanan saudara dan berupaya menghentikannya. Rintangan tersebut ada tiga yang di dalam surat al-Fâtihah (yang selalu kita baca-red) itu ada petunjuk yang agung dan penuh berkah tentang cara menyelamatkan diri dari ketiga rintangan tersebut. Para ahli ilmu juga sudah sering mengingatkan dan menasehati umat manusia agar berhati-hati supaya tidak terjatuh di dalamnya. Berdasarkan kadar bahayanya, rintangan-rintangan itu bisa diurutkan:

Syirik, menyekutukan Allâh Azza wa Jalla
Bid’ah
Maksiat


Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dia mengatakan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambar satu garis (lurus) untuk kami, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Ini adalah jalan Allâh” Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggmbar lagi beberapa garis di sebelah kanan dan kirinya dan mengatakan, “Ini beberapa jalan tercerai berai, di atas setiap jalan ini ada syaitan yang menyeru dan mengajak kepada jalannya,” kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ

Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. [Al-An’am/6:153]

Siapakah Orang Yang Berjalan Di Atas Ash-Shirât Al-Mustaqîm?


MENITI AS-SHIRAT AL-MUSTAQIM

4. Siapakah Orang Yang Berjalan Di Atas Ash-Shirât Al-Mustaqîm?

Orang-orang yang berjalan di atas ash-shirât yang mendapatkan anugerah kenikmatan yaitu orang-orang yang disebutkan dalam firman Allâh Azza wa Jalla :

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati Allâh dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allâh, yaitu: Nabi-nabi, para shiddîqîn, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [An-Nisa’/4:69]

Introspeksi Diri


INTROSPEKSI DIRI[1]

Hendaklah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla dan hendaklah kita khawatir dengan suatu hari dimana tidak ada seorangpun yang bisa menolong orang lain selain amalannya. Kala itu amallah yang menjadi penentu kebahagian dan kesengsaran seseorang, jika dia beruntung maka kebahagiaan abadi akan menjadi miliknya sebaliknya jika merugi maka kesengsaraan tak terperikan akan menimpa.

Penistaan Agama


PENISTAAN AGAMA

Pengagungan terhadap Allâh dan Rasul-Nya, mengikat dirinya dengan syariat-Nya dan ridha dengan hukum-hukum Islam adalah indikasi keimanan dan ketakwaan seseorang itu baik, sebagaimana dijelaskan oleh Allâh Azza wa Jalla dalam firman-Nya:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An-Nisâ/4:65]