KAMIS, 02 Dzulqa'dah 1437 H / 04 Agustus 2016 M / 18:34 WIB
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ
121. WAQFAH
Diantara manusia ada yang menginginkan agar dirimu tampil layaknya malaikat, dimana engkau tak boleh lalai atau sedikitpun salah.
Bila engkau salah, dia melupakan semua kebaikanmu dan berpaling sembari melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.
Ada juga yang berharap agar engkau terjatuh dalam kesalahan, supaya dia bisa bertepuk sorai merayakan kemenangan dirinya.
Saat engkau bangkit, mungkin berbagai rasa datang menghampiri, beragam tanya melintasi alam pikirmu, "bila aku memohon maaf dan bertaubat, akankah manusia menerimaku lagi..?
Jangan kawan...
Jangan biarkan pertanyaan itu melintasi alam pikirmu.
Demi Allah..! Engkau takkan bisa merasakan nikmatnya hidup bila engkau hidup menuruti kanun manusia.
Namun bila engkau salah, maka segeralah memohon maaf..
Bila engkau berdosa, maka segeralah memohon ampun..
Itulah kanun ilahi..
Lupakan soal penerimaan manusia. Karena bila Allah menerimamu, maka dengan izin-Nya hati manusia akan terilhami untuk menerimamu kembali.
[Yogjakarta 15-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]