KAMIS, 02 Dzulqa'dah 1437 H / 04 Agustus 2016 M / 18:34 WIB
121. WAQFAH
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ
Diantara manusia ada yang menginginkan agar dirimu tampil layaknya malaikat, dimana engkau tak boleh lalai atau sedikitpun salah.
Bila engkau salah, dia melupakan semua kebaikanmu dan berpaling sembari melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.
Ada juga yang berharap agar engkau terjatuh dalam kesalahan, supaya dia bisa bertepuk sorai merayakan kemenangan dirinya.
Saat engkau bangkit, mungkin berbagai rasa datang menghampiri, beragam tanya melintasi alam pikirmu, "bila aku memohon maaf dan bertaubat, akankah manusia menerimaku lagi..?
Jangan kawan...
Jangan biarkan pertanyaan itu melintasi alam pikirmu.
Demi Allah..! Engkau takkan bisa merasakan nikmatnya hidup bila engkau hidup menuruti kanun manusia.
Namun bila engkau salah, maka segeralah memohon maaf..
Bila engkau berdosa, maka segeralah memohon ampun..
Itulah kanun ilahi..
Lupakan soal penerimaan manusia. Karena bila Allah menerimamu, maka dengan izin-Nya hati manusia akan terilhami untuk menerimamu kembali.
[Yogjakarta 15-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
122. KHATIROH
"Kau pernah mendengar tentangku..?
Itu tak berarti bahwa kau mengenalku.
Sebelum kita saling menyapa dan duduk bicara, maka jangan menyimpulkan apa-apa tentang diriku.
Karena bila persangkaanmu benar, maka kau takkan diberi pahala karenanya. Namun jika salah, maka Allah adalah sebaik-baiknya Hakim diantara kita.
Tapi kau tak perlu gundah...
Kumaafkan semua orang yang pernah bersalah padaku. Sebagaimana aku berharap agar semua orang yang pernah kusakiti juga memaafkanku"
[Yogyakarta 13 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
123. WAQFAH
"Diam di hadapan ulama adalah awal dari ilmu. Oleh karena itu orang yg banyak bicara di hadapan ulama akan kehilangan banyak faidah.
Bila duduk dengan ahli ilmu perbanyakalah mendengar, tunjukkan kejahilan diri dan bertanyalah bila ada yang memang perlu ditanyakan.
Adab juga merupakan bab yang tak pernah usai."
[Yogjakarta 14-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
124. Silsilah Nasehat Syaikh Hamid Akram Al-Bukhory ~ hafizhahullah ~
"Memiliki usaha merupakan izzah tersendiri bagi seorang da'i, agar kehidupannya tidak bergantung pada orang lain, juga agar ia merdeka saat berdakwah."
[Situpatenggang 18-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
125. KHATIROH
Seringkali kita menangisi dan mengenang orang yang pergi. Namun disaat yang sama kita sulit menerima dan menghargai orang yang datang, atau bahkan yang sedang bersama kita.
Syaikh Ali Musthafa Thantawi berpesan:
"Genggam erat orang yang engkau cintai. Ungkapkan rasa cintamu pada mereka. Maafkan setiap kesalahan mereka, karena boleh jadi suatu hari nanti engkau atau mereka akan pergi sementara di dalam hati ada cerita dan rindu (yang belum tersampaikan) pada mereka.
Diskusikan, perbaiki, jelaskan dan akui setiap salah…
Hidup ini sangat pendek, tak layak dilalui dengan hasad dan dengki.
Esok kita akan menjadi kenangan saja, kematian tak akan meminta izin, karena itu.. tersenyumlah..
Dan maafkan semua yg pernah menyakitimu.”
[Madinah 1 Syawwal 1436 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
126.
"Tak perlu gundah.. Karena jauh hanyalah satuan jarak yang dibesar-besarkan oleh rindu.."
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
127. TADZKIR
"Kenali ukuran bajumu"
[Syaikh Sholeh bin Hamd Al-Ushoimy]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
128. WAQFAH
Menguasai ilmu alat itu penting, terutama Ushul fiqh. Oleh karena itu para ulama menyebut bahwa ulama yang tidak mengusai ushul fiqh adalah awamnya ulama.
Tak mengherankan bila orang sekaliber Ibnu Hazm yang masyhur dengan pandangan zhohiriyahnya tetap menulis buku panduan di bidang ushul fiqh. Sebab untuk memahami sesuatu ada kanunnya, apalagi bila sesuatu itu adalah Firman Allah azza wa jalla dan sabda Rasul-Nya -shallallahu alahi wasallam-.
Ibnu Badran mengatakan : "Seseorang tidak akan bisa menjadi ahli fiqih bila ia tak memiliki ilmu tentang ushul fiqh, sekalipun ia mempelajari fiqih bertahun-tahun lamanya. Siapa yang mengklaim bahwa ia dapat menguasai fiqih tanpa ushul fiqih maka ia tidak terlepas dari dua kondisi, bodoh atau sombong."
Guru kami As-Syaikh Ahmad Mahmud bin Abdul Wahhab As-Syinqity mengatakan :
"Dizaman kita saat ini, kajian ushul fiqh perlu diberi perhatian dan porsi yang lebih. Hal ini guna mencegah kesemerawutan fatwa sebagai efek dari proses istinbath yang tidak tidak mengacu pada kaidah-kaidah yang jelas atau karena takhrij masaail yang serampangan.
Menyedihkan sekali, terlalu banyak pandangan-pandangan fiqih yang tidak memiliki salaf. Bila pada masaalah-masaalah nawazil saja seorang alim dituntut agar melakukan takhrij menurut manhaj yang ma'ruf dikalangan para imam, maka apatah lagi pada masaalah-masaalah yang sebelumnya telah dibahas oleh salaf.. Allahul mustaan."
[Salemba 21-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
129. Silsilah Nasehat Syaikh Hamid Akram Al-Bukhory ~ hafizhahullah ~
Saat menunggu hidangan makan siang di Ciwidey, syaikh Hamid memberi nasehat pada kawan-kawan panitia yang turut menyertai beliau:
"Ya syabaab....
Iltizam dan Istiqomah dengan sunnah tidaklah cukup.
Ikut terlibat dalam kepanitiaan kajian juga belumlah cukup.
Kalian harus belajar dan belajar, karena ilmu adalah senjata yang akan membentengi kalian dari fitnah.
Jangan mengira bahwa saat kita duduk disamping orang berilmu lantas kita juga sama seperti mereka.
Belajarlah wahai ikhwaan..
Karena tugas pemuda setelah ia berhijrah adalah belajar.
Aku tak meminta kalian untuk masuk fakultas agama, tapi tetap belajarlah meskipun kalian kuliah difakultas umum.
Sebagai motifasi, aku ingin mengabarkan pada kalian bahwa para pengajar Al-Quran dan Ahli qiroat di masjid Nabawi kebanyakan bukan lulusan fakultas Al-Quran. Mereka justru lulusan Fakultas Kedokteran dan Tehnik. Kuharap kalian juga bisa mengikuti jejak mereka".
[Situpatenggang 18-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
130. WASIAT
Imam As-Syafi'i - rahimahullah - pernah berpesan :
"إذا كان لك صديق -يعينك على الطاعة- فشد يديك به، فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهل"
"Jika kamu memiliki sahabat yang selalu membantumu dalam ketaatan, maka gengam erat tangannya. Karena mencari sahabat itu sulit, sedangkan meninggalkannya sangat mudah"
[Hilyah Al-Auliyaa']
[Salemba 23 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
[cerkiis.blogspot.com, sumber: Disalin dari tulisan Ustadz Aan Chandra Thalib dan penambahan seperlunya (arifia)]