SELASA, 21 Syawal 1437 H / 26 Juli 2016 M / 14:14 WIB
Keberkahan Bersama Orang-orang Yang Telah Tua Diantara Kalian
Di antara kaidah-kaidah agung yang harus diperhatikan untuk melindungi diri dari fitnah dan menjauhi keburukan adalah mengambil ilmu dari para ulama yang mendalam ilmunya dan para imam peneliti serta tidak mengambil ilmu dari orang-orang muda yang baru belajar ilmu dan hanya sebentar mencarinya.
Sehingga benarlah apa yang dahulu pernah di nasehatkan oleh ustadz yazid abdul qadir jawas dimana layaknya seorang mualaf ataupun para penuntut ilmu ataupun orang-orang yang baru bertaubat agar tidak banyak bicara mengenai masalah agama seperti mengisi dalam sebuah kajian. Kemudian beliau menegaskan pula bahwa tugas mereka itu adalah belajar, belajar dan belajar. Hal ini selaras pula dengan apa yang nabi sabdakan, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((الْبَرَكَةُ مَعَ أَكَابِرِكُمْ.)
“Keberkahan ada bersama orang-orang tua di antara kalian.” [HR Ibnu Hibbân no. 559 dari hadits Ibnu ‘Abbâs radhiallâhu ‘anhumâ. Syaikh Al-Albani men-shahîh-kannya dalam Ash-Shahîhah no. 1778.]
Download Video:
"Keberkahan Bersama Orang-orang Yang Telah Tua Diantara Kalian" - Syaikh Prof Dr. Sulayman ar Ruhaili (4,87MB / 05:01)
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Ketika Terjadi Perselisihan Hati-hatilah Dari Orang-orang Muda! Dan Ikutilah Orang Yang Tua!?
Begitulah salah satu kaidah yang sangat penting sekali ketika terjadi fitnah perselisihan! sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhailiy hafizhahullah pada Daurah di Kota Batu, Malang, Syawal 1437 H.
Penjelasan beliau itu dapat kami ringkas dalam poin-poin berikut:
1. Bila ada suatu perselisihan yg berkaitan dengan fitnah, berhati-hatilah dari orang-orang muda walau mereka itu tholib ilmi! Akan tetapi, ikutilah orang-orang tua, baik dari segi umurnya atau pun ilmunya.
2. Karena tabi'at para pemuda itu berjiwa panas, lebih mengedepankan emosi, dan terburu-buru! Walau setinggi apapun ilmu mereka, tabiat jiwa muda itu tetap ada dalam diri mereka, sehingga tabi'at tersebut menutupi pandangan ilmu mereka!
3. Adapun orang-orang yang tua, maka mereka lebih berpengalaman di dunia ini, lebih mengenal berbagai macam keadaan dan rahasia hidup di dunia. Tabiat muda mereka yg dahulu telah sirna, sehingga mereka mampu bersikap lebih bijaksana; dengan ilmu dan pengalaman. Dan hal ini tidak ada pada para pemuda.
4. Penyebab yang paling banyak menjerumuskan manusia pada fitnah perselisihan; adalah karena mereka mengikuti seruan para da'i muda.
5. Memang seharusnya para pemuda dan orang-orang yang tua bersatu dalam satu jalan. Tetapi, Syetan dari bangsa jin dan manusia menggembor-gemborkan isu pemisahan antara metode para da'i muda dengan para da'i tua!
6. Da'i muda mengklaim bahwa da'i tua itu metodenya kuno dan tidak sesuai dengan kemajuan zaman, maka para da'i muda lebih memilih metode lain yang lebih cepat menurut perasaan mereka!
7. Padahal, sebagian pemuda itu mungkin dahulunya pertamakali mengenal dakwah Salafiyyah dari da'i-da'i tua...
8. Adapun, Jika hendak berijtihad, bila memang telah mampu, tentunya tidak mengapa. Tetapi, janganlah berpecah belah! tempuhlah jalan yang sama!
9. Hendaklah kita menghormati orang-orang yang lebih tua yang lebih dahulu menempuh jalan dakwah ini. Karena diantara bentuk pengagungan terhadap Allah adalah dengan memuliakan orang-orang tua.
10. Hati-hatilah dari waswas isu faham pemisahan antara para da'i muda dan para da'i tua!
11. Demi Allah! saya telah berpengalaman dalam masalah ini! Tidaklah faham tersebut menimpa suatu negeri, melainkan Salafiyin akan berpecahbelah. kemudian mereka akan sibuk saling berbantahan antar sesama mereka sehingga dakwah terhenti!! tidak ada lagi dakwah Tauhid, tidak ada lagi perlawanan terhadap para ahli bid'ah sesat. Dan memang inilah yg diinginkan Syetan.
12. Maka, bila fitnah perselisihan itu terjadi, hendaklah kita mencari para ulama kibar (yang telah tua) dan mengikuti mereka karena ilmu dan hikmah (kebijaksanaan) ada pada mereka.
Catatan (Muhammad Hilman Alfiqhy) :
Berikut ini cuplikan video Syaikh Sulaiman Ar-Ruhailiy tentang pembahasan masalah yang hampir sama dengan apa yang saya ringkas di atas.
Tetapi, cuplikan ceramah beliau ini BUKAN rekaman Daurah yang saya hadiri di kota Batu, Malang.
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. hanya Allah yang beri taufik, Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
[Artikel: cerkiis.blogspot.com, sumber: Muhammad Hilman Alfiqhy, Bandung, 20 Syawal 1437 H dan penambahan seperlunya (arifia)]Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.