SENIN, 28 Syawal 1437 H / 01 Agustus 2016 M / 19:15 WIB
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ
MANHAJ
Kata "tidak boleh" dalam fatwa Syaikh DR. Husein Alu Syaikh adalah bahasa fiqih dan pilihan fatwa.
Dan perlu kita fahami bahwa tidak ada kewajiban bagi mufti untuk merinci bila penanya adalah seorang muqallid.
Seorang mufti cukup menyebutkan pendapat yang dianggapnya rojih tanpa harus menyebutkan khilaf dan dalil, karena fatwa berkaitan langsung dengan apa yang harus diamalkan oleh sang muqollid.
Syaikh Husein mengetahui bahwa ada pendapat yang membolehkan untuk memulai puasa syawwal sebelum qodho, dia juga mengetahui bahwa An-Nawawi memilih pendapat yang mengutamakan puasa syawwal sejak hari kedua bulan Syawwal.
Namun begitulah majelis fatwa.
Terkait dengan keharusan mendahulukan puasa qodho atas puasa syawwal Syaikh beralasan bahwa tidak seorangpun bisa menjamin bahwa dia akan berumur panjang. Sementara kita tidak akan ditanya tentang hal-hal yang sunnah, karena ia hanyalah penyempurna. Berbeda dengan hal yang wajib. Wallahu a'lam.
Catatan :
Saya tidak bisa membayangkan bila orang-orang sekaliber imam Syafi'i, An-Nawawi dan Ibnu Qudamah dimintai fatwa melalui medsos. Setelah memberi jawaban tiba-tiba sang mustafti (penanya) langsung mengirimkan link ini dan itu kepada mereka. Hebat.. Rahimahumullah..
[Makkah 2 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
91. DZIKRAYAAT
Diantara hal-hal yang paling dibenci oleh syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity di majelisnya adalah:
1. Memainkan bolpoin,
2. Menengok ke kiri dan kanan,
3. Menjulurkan kaki,
4. Suara getar dan dering hp,
5. Berbicara,
6. Mengutak ngatik hp,
7. Tidur,
8. Memberi komentar saat syaikh sedang menjelaskan..
9. Memotret (*)
10. Duduk bersandar,
11. Tidak duduk rapat-rapat,
Bila beliau melihat salah satu dari hal-hal diatas, maka beliau akan menghentikan pelajaran sejenak, selanjutnya memberi warning dengan bahasa yang umum. Kadang memberi nasehat yang panjang seputar adab di majelis ilmu hingga pelajaran usai.
Catatan :
(*) Beliau termasuk ulama yang sangat keras terhadap hukum gambar.
Gambar : Suasana belajar mengajar di Ma'had Al-Haram Makkah Al-Mukarramah.
[Makkah 3 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
92.
"Hal yang paling saya harapkan saat ta'lim sedang berlangsung adalah putusnya koneksi internet".
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
93. BIJAK
"Suatu hari seorang bijak pernah dicaci-maki. Orang-orang pun bertanya kepadanya : "mengapa anda tidak berang dan membalasnya ?"
Orang bijak itu menjawab : "Cukuplah sebuah kehinaan baginya saat ia mencaci namun tak mendapatkan balasan atas caciannya itu"
[Rabi' Al-Abrar 2/315]
Catatan :
Adakalanya diam adalah jawaban terbaik. Karena tak semua orang layak diacuhkan.
[Makkah 4 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
94. JAGA PANDANGAN
Waki' bin Jarroh mengisahkan : "Pada hari Ied kami keluar bersama Sufyan As-Tsaury. Beliau berpesan, "Sungguh hal pertama yang akan mulai kita lakukan pada hari ini adalah menundukkan pandangan-pandangan kita"
[Al-Wara' karya Ibnu Abi Ad-Dunya: 63]
Catatan :
Penglihatan adalah karunia Allah, maka jangan dipakai selain untuk memandang hal-hal yang diridhoi oleh Allah.
[Makkah 4 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
95. KHATIROH
"Kehidupan mengajariku untuk tidak larut dalam penantian, menjadi pengekor dalam kehidupan orang lain, atau mencerca orang yang tak berhak aku cerca..
Orang yang merasakan ketenangan saat dekat denganku, maka dia akan bersamaku untuk selamanya - insyaallah -
Siapa yang ingin pergi, maka pergilah untuk selamanya.
Hidup akan terus berjalan baik saat mereka bersama kita atau pergi meninggalkan kita.
Kenangan indah tetap akan ada saat bersama atau tanpa mereka.
Dunia takkan berhenti berputar karena kepergian seseorang.
Aku benci kepalsuan, aku tak ingin menjadi orang lain agar bisa diterima orang lain."
[Musthofa Lutfi Al-Manfaluthi -rahimahullah-]
[Puncak Dakka, Thoif 4 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
96. DIAM KAMU..!
Ziyad bin Kusaib -rahimahullah- mengisahkan, "Saya pernah bersama Abu Bakrah di bawah mimbar Ibnu Amir yang sedang menyampaikan khotbah, saat itu ia memakai pakaian tipis, maka Abu Bilal berkata :
انْظُرُوا أَمِيْرَنَا يَلْبَسُ ثِيَابَ الْفُسَّاقِ
“Lihatlah pemimpin kita itu, ia memakai pakaian orang-orang fasik.”
Dengan spontan Abu Bakrah berkata: “Diam kamu.! Saya mendengar Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ الله في الأَرْضِ أَهَانَهُ الله
“Barangsiapa menghina sultan Allah di bumi maka Allah akan menghinakannya.” [HR. Tirmidzi]
Jangan lupa untuk mendo'akan pemimpin..
“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik..
Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin.
Ya Allah, bantulah mereka agar dapat menunaikan tugasnya sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam.
Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan merusak.
Jauhkan mereka dari para pendikte kebijakan yang merugikan islam dan kaum muslimin.
Juga dekatkanlah orang-orang yang baik sebagai pemberi nasihat kepada mereka, wahai Rabb semesta alam.
Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”
Amin...
[Makkah 5 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
97. KHATIROH
Cinta tak punya bahasa...
Ia tak punya huruf yang bisa dieja..
Ia adalah sesuatu yang bisa dirasakan oleh orang yang tuli, bisu, dan buta.
[Makkah 6 Syawwal 1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
98. IQTIROH
Di dalam kitab ushuluttarjamah disebutkan bahwa :
"Seorang penerjemah diharapkan dapat menuangkan pikirian dan rasa kebahasaan penutur asli ke dalam bahasa yang dituju.
Jadi bukan hanya sekedar mentrasfer makna teks dan merumuskannya ke dalam bahasa yang dituju saja.
Karena menerjemahkan teks politik tidak sama dengan menerjemahkan teks sastra."
Wallahu a'lam
[Seotha 07-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
99. MAUQIF
"Aku ingin seperti prajurit dalam dakwah.
Aku takkan berafiliasi dengan kelompok atau partai manapun.
Aku siap mengikuti siapapun yang mengajakku kepada kebenaran dan kebaikan islam.
Namun bila ia menyimpang dari maksud dan tujuan dakwah, maka saat itulah waktu perpisahan antara aku dengannya."
[Syaikh Ali Musthafa Thantawi -rahimahullah-]
[Salemba 07-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
100. WAQFAH
Allah azza wa jalla telah mengatur rezeki seluruh makhluknya dengan sangat bijaksana. Bila unta yang tinggal di tempat yang sangat tandus saja tetap hidup dengan baik apalagi kita yang hidup di daerah tropis nan subur.
Yang perlu kita lakukan adalah menggerakkan sebab, lalu menunggu takdir terbaik dari Allah. Bukan berpangku tangan lalu menunggu keajaiban langit.
Ingatlah bahwa langit takkan menurunkan hujan emas, karena itu bekerjalah.
Rasulullah shallallahu alihi wasallam berikut ini:
إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ.
“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati hingga telah sempurna rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” [HR. Ibnu Abi Syaibah]
[Salemba 07-10-1437 H, ACT El-Gharantaly]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.