بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ
Senin, 30 Mei 2016
Aku Mencintaimu Karena Allah
Minggu, 29 Mei 2016
Perang Uhud [3]
BAHASAN : SIRAH NABI
PERANG UHUD
Pembelotan yang dilakukan oleh kaum munafiqin menyebabkan jumlah pasukan kaum Muslimin berkurang. Namun, ini tidak mengendorkan semangat tempur para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah menginap pada malam itu, pada harinya yaitu Sabtu pagi, kaum Muslimin melanjutkan perjalanan menuju bukit Uhud. Ketika sudah sampai di sana, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai mengatur strategi. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan pasukan kaum Muslimin untuk membelakangi bukit Uhud dan menghadap ke Madinah. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menempatkan 50 orang pemanah untuk berada di puncak bukit ‘Ainain. Tugas para pemanah yang dipimpin oleh ‘Abdullâh bin Jubair Radhiyallahu anhu ini adalah melindungi kaum Muslimin yang berada di bawah bukit dari serangan kaum kafir Quraisy yang mungkin dilakukan dari arah belakang kaum Muslimin. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras para pemanah ini meninggalkan tempat mereka ini, meskipun dalam keadaan genting kecuali ada perintah dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنْ رَأَيْتُمُوْنَا تَخْطَفُنَا الطَّيْرُ فَلاَ تَبْرَحُوْا مَكَانَكُمْ هَذَا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ وَإِنْ رَأَيْتُمُوْنَا هَزَمْنَا الْقَوْمَ وَأَوْطَأْنَاهُمْ فَلاَ تَبْرَحُوْا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ
Meskipun kalian melihat kami disambar burung, janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini sampai aku mengutus utusan kepada kalian. Meskipun kalian melihat kami telah berhasil mengalahkan mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini sampai aku mengutus utusan kepada kalian [HR. al- Bukhâri][1]
Sabtu, 28 Mei 2016
Perang Uhud [2]
BAHASAN : SIRAH NABI
PERANG UHUD
Setelah bermusyawarah dengan para shahabat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memutuskan untuk menyambut serangan kaum kuffar Makkah dan sekitarnya diluar Madinah. Sebelum berangkat, Rasulullah membagi pasukan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi tiga regu dan masing-masing diberi bendera. Bendera regu Muhajirin diserahkan kepada Mush’ab bin Umar Radhiyallahu anhu yang selanjutnya diganti oleh Ali bin Abu Thâlib setelah Mush’ab Radhiyallahu anhu wafat sebagai syahid di medan tempur, bendera Aus dibawa oleh Usaid bin Hudhair sementara satu bendera lagi yaitu bendera Khazraj dipercayakan kepada al Habbab bin al Mundzir Radhiyallahu anhu.
Jumat, 27 Mei 2016
Perang Uhud [1]
BAHASAN : SIRAH NABI
PERANG UHUD[1]
Pengalaman pahit yang dirasakan oleh kaum Quraisy dalam perang Badar telah menyisakan luka mendalam nan menyakitkan. Betapa tidak, walaupun jumlah mereka jauh lebih besar dan perlengkapan perang mereka lebih memadai, namun ternyata mereka harus menanggung kerugian materi yang tidak sedikit. Dan yang lebih menyakitkan mereka adalah hilangnya para tokoh mereka. Rasa sakit ini, ditambah lagi dengan tekad untuk mengembalikan pamor Bangsa Arab yang telah terkoyak dalam Perang Badar, mendorong mereka melakukan aksi balas dendam terhadap kaum Muslimin. Sehingga terjadilah beberapa peperangan setelah Perang Badar. Perang Uhud termasuk di antara peperangan dahsyat yang terjadi akibat api dendam ini. Disebut perang Uhud karena perang ini berkecamuk di dekat bukit Uhud. Sebuah bukit dengan ketinggian 128 meter kala itu, sedangkan sekarang ketinggiannya hanya 121 meter. Bukit ini berada di sebelah utara Madinah dengan jarak 5,5 km dari Masjid Nabawi.[2]
Kamis, 26 Mei 2016
Perang Bani Qainuqa
BAHASAN : SIRAH NABI
PERANG BANI QAINUQA
Sebagian besar Ulama Ahli Sejarah menyebutkan bahwa peperangan ini terjadi setelah Perang Badar Kubra. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Hajar[1] dengan berpegang pada hadits Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Dâwud[2] dan beliau rahimahullah menyatakan hadits ini hasan dan diperkuat dengan riwayat Ubâdah bin al-Walîd dalam Maghâzi Ibnu Ishâq[3]
PENYEBAB PEPERANGAN
Disebutkan dalam kitab-kitab sirah bahwa ada dua sebab terjadinya peperangan ini.
Selasa, 24 Mei 2016
Beberapa Peristiwa Sesudah Perang Badar
BAHASAN : SIRAH NABI
BEBERAPA PERISTIWA SESUDAH PERANG BADAR
Kemenangan yang Allah Azza wa Jalla anugerahkan kepada kaum Muslimin pada perang Badar menorehkan luka yang amat dalam bagi kaum musyrikin dan komplotannya. Peristiwa menyakitkan ini memicu berbagai tindakan balas dendam, sehingga sesudah perang Badar tercatat beberapa peperangan lagi dalam sejarah Islam.
Rencana Membunuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Suatu ketika, Umair bin Wahab berbincang-bincang dengan Shafwân bin Umayyah tentang kekalahan yang mereka derita dalam perang Badar. Kemudian, Umair mengatakan kepada Shafwân bahwa seandainya dia tidak memiliki tanggungan hutang dan keluarga yang dikhawatirkan masa depannya, tentu dia sudah berangkat ke Madinah untuk membunuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mendengar ucapan ini, Shafwân tidak menyia-nyiakannya. Dia berjanji untuk melunasi hutang Umair dan memelihara keluarganya, jika dia berhasil membunuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bersepakat dan mereka merahasiakan rencana ini.
Senin, 23 Mei 2016
Keutamaan Para Sahabat Yang Ikut Perang Badar
BAHASAN : SIRAH NABI
KEUTAMAAN PARA SAHABAT YANG IKUT PERANG BADAR
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar, padahal kalian adalah (ketika itu) lemah. Karena itu, bertakwalah kepada Allah, supaya kalian mensyukuri-Nya. [Ali Imrân/3:123]
Minggu, 22 Mei 2016
Berapa Jumlah Istri Anda di Surga?
Pertanyaan :
Saya pernah mendengar, jumlah istri seorang laki-laki di surga lebih dari satu. Apa benar demikian?. Thkn’s
Jawaban :
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du
Pertama, penjelasan semacam ini selayaknya membuat untuk semakin serius dalam menggapai surga. Berusaha menjaga iman, jangan sampai tercampur dengan kekufuran dan keyakinan yang menyimpang. Dengan demikian, pembahasan tentang surga bukan semata menjadi dongeng yang nyaman didengar, namun hampa amalan.
Ghanimah Dan Tawanan Perang Badar
BAHASAN : SIRAH NABI
GHANIMAN DAN TAWANAN PERANG BADAR
Perang Badar telah usai dengan kemenangan di pihak kaum Muslimin. Sebuah kemenangan karunia Allah Azza wa Jalla yang diberikan sebagai realisasi janji-Nya kepada Rasul-Nya dan kaum Muslimin. Kemenangan dalam peperangan identik dengan ghanîmah (harta rampasan perang). Itu pula lah yang terjadi kala itu. Para Sahabat mendapatkan banyak ghanîmah yang diproleh dari tangan musuh yang melarikan diri, terbunuh atau yang tertawan.
Sabtu, 21 Mei 2016
Hikmah Membunuh Cicak
Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, Saya belum memahami hikmah perintah membunuh cicak jika membaca riwayat berikut: Diriwayatkan dari Imam Ahmad, “Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak, karena sesungguhnya cicak itu menghembus-hembus api yang membakar Ibrahim.” [Imam Ahmad, 6:217]
Cicak yang menghembus agar api semakin membesar terjadi pada masa Nabi Ibrahim.
Apakah cicak termasuk hewan terkutuk sehingga ia tetap harus dibunuh hingga akhir zaman? Bukankah cicak mengurangi populasi nyamuk?
Jazakumullah khairan katsira (semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak).
Langganan:
Postingan (Atom)