Jumat, 20 Mei 2022

Pengaruh Media


Jumlah penumpang kapal Titanic ada 2228 orang, namun setelah kecelakaan itu yang berhasil selamat dari bencana hanya 706 orang, ini berarti ada 1000 orang lebih menemui ajalnya pada musibah itu,

Dan ketika kisah ini di angkat ke layar lebar tampak jelas bahwa penyebab tewasnya para penupang sebagian besar disebabkan jatuh dan tenggelam ke dalam laut setelah kapal titanic terbelah dan karam,

Dari kisah ini hanya pemeran utama (Leornardo de caprio) yang tewas karena kedinginan setelah ia menyelamatkan kekasihnya, Dan dari ini pula pasti ribuan para penonton sangat sedih melihat dia kedinginan dan beku, dan pasti para penonton juga sangat berharap agar pemeran utamanya itu selamat dari maut dan hidup harmonis dengan sang kekasih, dan pada saat itu para penonton pasti tidak akan peduli, tidak kawatir dan tidak muncul rasa kasihan kepada para penumpang-penumpang lain yang mati (padahal jumlahnya ribuan) yang terdiri dari wanita, anak2 dan orang2 tua yang tenggelam dalam film itu,

Aku; Rekan Filipina dan Seorang Syaikh Salafy


.:: Aku, Rekan Filipina dan Seorang Syaikh Salafy

Langit kota Jakarta terlihat cerah tak bermendung. Awan putih padat tengah bergerombol pelan mengikuti tiupan angin.

“Afif, sekarang giliranmu untuk maju.” Tutur syaikh di kelas sambil meminta Afif untuk menjelaskan tugas kuliah yang diberikan beberapa hari yang lalu.

Afif, ikhwan asli Jakarta itu, segera maju memperbaiki posisi kacamatanya. Tangan kanannya dihiasi jam tangan hitam. Penampilannya rapi. Berjenggot dan berjambang tipis.

Selasa, 13 April 2021

Penjelasan Hadits "Desaklah Orang Kafir!"

Penjelasan Hadits "Desaklah Orang Kafir!"

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

لا تَبْدَؤُوا اليَهُودَ ولا النَّصارَى بالسَّلامِ، فإذا لَقِيتُمْ أحَدَهُمْ في طَرِيقٍ، فاضْطَرُّوهُ إلى أضْيَقِهِ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam mengucapkan salam. Dan jika kalian bertemu salah seorang dari mereka di jalan, maka desaklah dia ke bagian yang sempit” (HR. Muslim no. 2167).

Jumat, 09 April 2021

4 kaidah menebarkan kebaikan dan menghilangkan keburukan


4 kaidah menebarkan kebaikan dan menghilangkan keburukan

Setiap kebaikan agar bisa menyebar dan menetap, membutuhkan 4 perkara:
1. butuh ilmu bahwa perkara tersebut baik
2. butuh diamalkan
3. butuh didakwahkan
4. butuh bersabar dalam semua poin di atas

Setiap keburukan agar bisa hilang dan sirna, membutuhkan 4 perkara:
1. butuh ilmu bahwa perkara tersebut buruk
2. butuh untuk menjauhinya
3. butuh melarangnya dengan cara yang tidak mungkar
4. butuh bersabar dalam semua poin di atas

Dalil dari semua ini ada di dalam surat Al Ashr. 

- Asy Syaikh Dr. Sulaiman bin Salimullah Ar Ruhaily

♻ Ustadz Yulian Purnama

🌐 Cerkiis.blogspot.com

Rabu, 07 April 2021


▬▬▬▬▬▬▫️•◇✿◇•▫️▬▬▬▬▬▬
     *🍃SUMBER KEKURANGAN DIRI🍃*
▬▬▬▬▬▬▫️•◇✿◇•▫️▬▬▬▬▬▬

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ؛ قَالَ: التَّقِيُّ عَنِ الْخَطَّائِينَ مَشْغُولٌ، وَإِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ خَطَايَا ‌أَكْثَرُهُمْ ‌ذِكْرًا لِخَطَايَا الناس.

*Muhammad bin Sīrīn*, seorang ulama dari era Tabiin mengatakan, “Orang yang bertakwa adalah orang yang sibuk sehingga tidak punya waktu dan tenaga untuk memikirkan kesalahan orang lain. Orang yang paling banyak kekurangannya adalah orang yang paling banyak membahas kekurangan orang lain”.

Sekedar menukil (mengutip) dari sebuah kitab, ini tidak berarti pujian terhadap kitab tersebut. 

Sekedar menyebut nama seseorang, ini tidak berarti pujian terhadap orang tersebut.

Sekedar mereferensikan, ini tidak berarti pujian.

Ringkas kata, yang dianggap tazkiyah (pujian) itu harus berupa pernyataan yang lugas.

Walaupun demikian, (andaikan ada tazkiyah yang lugas pada seseorang) itu tidak bermanfaat jika sangat jelas jarh (celaan) terhadap orang tersebut!

- Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul 

Contoh praktek kaidah di atas :

* Ketika ada orang menukil dari kitab yang bermasalah, belum tentu orang tersebut memuji kitab tersebut.
* Ketika ada yang menukil perkataan dari orang yang bermasalah, belum tentu dia memuji orang tersebut.
* Ketika ada yang share quote atau video dari orang yang bermasalah, belum tentu dia memuji orang tersebut.

Untuk melihat ia memuji atau tidak, perlu melihat kepada indikasi-indikasi lain. Sekedar menukil, tidak berarti pujian.

Bagi yang paham, kaidah yang disampaikan Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul di atas sangat mencerahkan.

🌐 Cerkiis.blogspot.com


I.S.T.R.I

Di rumah biasa, di luar berdandan, ini rawan.
Di rumah berdandan, di luar berdandan, ini mengkhawatirkan.
Di rumah biasa, di luar syar'i dan biasa, ini aman.
Di rumah berdandan, di luar syar'i dan biasa, ini idaman.

- Kang Aswad -

🌐 Cerkiis.blogspot.com


Hidup ini indah jika bersandar kepada Allah. 

Pesimis itu ketika kita punya masalah dan merasa diri kita kecil. Akhirnya kita pun pesimis tak bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Pesimis kan berubah jadi optimis ketika kita bersandar pada Allah Yang Maha Kuasa. Zat yang masalah sebesar apapun, kecil di hadapanNya. Itulah tawakal.

Masih gagal juga, padahal sudah bertawakal? Di sini pun pentingnya Iman pada takdir & husnuzhan pada Allah. Yang Allah takdirkan terjadi pasti terjadi dan sebaliknya. Apapun hasilnya, selama kita berikhtiar dengan benar, adalah kebaikan. Allah Yang Maha Mengetahui dan kita tak tahu.

Amrullah Akadhinta
____

Jadilah orang yang, 

Sedikit sedihnya, banyak harapannya

Sedikit pesimisnya, banyak optimisnya

(Dr. Ahmad Jilan)

_ _ _ 

🌐 Cerkiis.blogspot.com


Memahami tulisan, mengurai masalah, 
dan mendiskusikan poin yang tepat adalah 
daya literasi yang harus terus diasah. 

Tapi perlu disadari bahwa masing-masing 
orang memiliki daya literasi yang tidak sama.

Setiap tulisan selalu ada pembacanya. 
Jangan memaksakan tulisanmu terbaca 
semua orang. Karena hal itu sangat mustahil.

✍️ Muhammad Nur Faqih         

🌐 Cerkiis.blogspot.com

Senin, 05 April 2021


Hendaknya setiap orang itu memperhatikan perasaan orang lain. Jika ada orang yang sedang down perasaannya maka bersemangatlah untuk membuat perasaannya lebih baik sebisa mungkin. Karena hal ini memiliki keutamaan yang besar. Hendaknya setiap orang memperhatikan perasaan orang lain sebagaimana memperhatikan perasaannya sendiri, yaitu ia memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan demikian oleh orang lain.

- Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syarah Bulughul Maram, juz 11, hal. 333.

@fawaid_kangaswad

🌐 Cerkiis.blogspot.com