▬▬▬▬▬▬▫️•◇✿◇•▫️▬▬▬▬▬▬
*🍃SUMBER KEKURANGAN DIRI🍃*
▬▬▬▬▬▬▫️•◇✿◇•▫️▬▬▬▬▬▬
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ؛ قَالَ: التَّقِيُّ عَنِ الْخَطَّائِينَ مَشْغُولٌ، وَإِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ خَطَايَا أَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِخَطَايَا الناس.
*Muhammad bin Sīrīn*, seorang ulama dari era Tabiin mengatakan, “Orang yang bertakwa adalah orang yang sibuk sehingga tidak punya waktu dan tenaga untuk memikirkan kesalahan orang lain. Orang yang paling banyak kekurangannya adalah orang yang paling banyak membahas kekurangan orang lain”.
📚 Al-Mujālasah wa Jawāhir al-‘Ilmi karya Abu Bakr ad-Dīnawari al-Māliki 5/166 Dār Ibn Hazm Beirūt.
📝Penulisan nama beliau yang tepat adalah ad-Dīnawari bukan ad-Dainuri karena tidak ada daerah bernama Dainur, yang ada adalah daerah Dīnawar.
Orang yang paling mengetahui karakter dan perbuatan kita adalah diri kita sendiri.
_Jika kita mengevaluasi diri dengan objektif akan didapatkan banyak kekurangan dan kesalahan._
Orang yang beruntung adalah orang yang mengenali dengan baik kekurangan dirinya lantas sibuk memperbaiki diri.
```Dia sibuk menangisi dosa-dosanya.
Dia sibuk membersihkan hatinya dari dosa-dosa hati semisal membanggakan diri, sombong dll.
Dia sibukkan dirinya dengan peningkatan kuantitas dan kualitas ibadahnya.
Dia sibukkan dirinya untuk meningkatkan kualitas adab dan akhlaknya kepada orang tuanya, suami atau isterinya, saudara, tetangga dan kawan-kawannya.
Dia akan menyibukkan diri dengan kuantitas dan kualitas dari bacaan dan hafalan al-Qur’an.
Dia akan asyik dengan seberapa banyak hadis yang telah dibaca, diketahui dan dihafal.
Dia akan asyik dengan buku-buku agama dan bacaan bermanfaat yang belum tuntas dibaca.```
Demikianlah kondisi manusia mulia.
_Orang yang paling banyak kesalahannya adalah orang yang paling banyak memikirkan, mencari dan mengamati kemudian membicarakan kekurangan-kekurangan orang lain. Setelah itu dia lupa serta pura-pura tidak tahu dengan kekurangan diri sendiri._
Jiwa yang tidak berkualitas berupaya menutupi kekurangan diri sendiri dengan membicarakan dan menonjolkan kekurangan orang lain.
```Sedangkan jiwa yang berkualitas akan sibuk dengan kekurangan dirinya sendiri dan memperbaikinya dan memberi apresiasi semua orang yang melakukan karya yang bermanfaat.```
Jiwa yang unggul menyadari bahwa semua orang itu memiliki kekurangan termasuk dirinya.
_Sebagaimana dirinya memiliki mata dan lisan untuk membicarakan kekurangan orang lain, orang lain juga memiliki mata dan lisan yang bisa digunakan untuk melihat dan membicarakan kekurangan dirinya._
🤲 Semoga Allah mudahkan penulis dan semua pembaca tulisan ini untuk menjadi orang yang unggul dan berkualitas yang sibuk dengan aib dan kekurangan diri sendiri. Aamiin.
*✍️ Dr. Aris Munandar, SS, MPI*
*🏘️ Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta*
*NB:*
📮 Mohon dishare sebanyak-banyaknya. Moga Allahﷻ catat sebagai amal jariyah.
⛔ Dilarang mengubah teks tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari penulis.
*◉▪️◉ ═══ ༻❀○❁○❀༺ ═══ ◉▪️◉*