═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
301.
قال ابن تيمية رحمه الله :
فإن الإنسان قد يعرف أن الحق مع غيره و مع هذا يجحد ذلك لحسده إياه أو لطلب علوه عليه أو لهوى النفس.
[ مجموع الفتاوى ٧-١٩١ ]
Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
"Sesungguhnya manusia itu seringkali mengetahui bahwasanya alhaq itu ada bersama orang lain, namun bersama ini ia menolak hal itu karena rasa hasadnya kepada orang lain tersebut, atau mencari ketinggian dirinya atas orang lain tersebut, atau karena hawa nafsu".
[Majmu' al-Fataawaa 7-191]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
302.
العيب ليس في اللحية ... العيب في صاحب اللحية !!!
قال الشيخ مقبل الوادعي رحمه الله:
"إذا رأيت صاحب لحية كذابًا ؛
وإذا رأيت صاحب لحية خائنًا ؛
وإذا رأيت صاحب لحية سارقًا ؛
العيب ليس في اللحية ... بل العيب في صاحب اللحية !!!
أمَّا اللحية ليس عليها عيب ،وهي من خصال الفطرة وهي أيضًا من سنن رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلَّم التي أمر بها وأوجبها.."
[إجابة السائل/ ص: 222]
~ Aib itu bukan pada jenggot, aib itu didalam diri pemilik jenggot ~
Berkata as-Syaikh Muqbil al-Wadi'i rahimahullah :
- Jika engkau melihat orang berjenggot seorang pendusta,
- Jika engkau melihat orang berjenggot seorang pengkhianat,
- Jika engkau melihat orang berjenggot seorang pencuri,
Maka 'aib itu bukan pada jenggot, tapi 'aib itu ada pada pemilik jenggot !!!
Adapun jenggot tidak ada 'aib diatasnya, karena jenggot merupakan tabi'at fithrah, dan juga bagian dari sunnah rasulillahi shallallahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallama yang beliau perintahkan memeliharanya, dan mewajibkannya".
[Ijaabatus Saa-il hal 222]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
303.
من أدب الإمام الشافعي !
روى الإمام السَّخَاوِيُّ بسنده إلى المُزَنٍي قال : "سمعني الشافعي يوما وأنا أقول فلان كذاب فقال لي :يا إبراهيم أُكْسُ ألفَاظَكَ أحسنها. لا تقل: كذاب ولكن قل حديثه ليس بشيء".
فتح المغيث
2/128
~ Adab al-Imaam as-Syaafi'i rahimahullah ~
Al-Imaam as-Sakhaawi meriwayatkan dengan sanadnya hingga ke almuzaani beliau berkata : as-Syaafi'i mendengar aku pada suatu hari dan aku berkata :
"si Fulaan kadzzaab (pendusta)",
lalu berkatalah as-Syaafi'i kepadaku :
"Wahai Ibrahim putar lafazh-lafazhmu, perbaikilah lafazh-lafazh tersebut, jangan kau katakan "kadzzab", tetapi katakanlah "haditsuhu laisa bisyai-in (ucapannya tidak ada faktanya)".
[Fathul Mughits 2/128]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
304.
قال الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمه الله :
وكل ما ذكر في يوم عاشوراء من الأعمال
غير الصيام فلا أصل له، بل هو بدعة.
[آداب المشي إلى الصلاة]
Berkata al-Imaam Muhammad bin 'Abdil Wahhab rahimahullah :
"Semua amalan yang disebutkan pada hari 'aasyuuraa' selain puasa maka itu tidak ada asalnya, bahkan itu bid'ah".
[Adabul Masyi ilas Shalaah]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
305.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى كما في مجموع الفتاوى (15 /357) :" وأما قول من يقول الأصل فى المسلمين العدالة فهو باطل بل الأصل فى بنى آدم الظلم والجهل كما قال تعالى :" وحملها الإنسان إنه كان ظلوما جهولاً " ومجرد التكلم بالشهادتين لايوجب انتقال الإنسان عن الظلم والجهل الى العدل "
Berkata Syaikhul Islaam Ibnu Taimiyyah didalam Majmu' al-Fataawaa 15/357 :
"Dan adapun ucapan orang yang berkata : "asal qaum muslimin itu adil" maka ucapan ini baathil, karena asal anak adam itu adalah zhalim dan jahil (bodoh), sebagaimana Allah Ta'aalaa berfirman :
"Dan manusia pun memikul amanat tersebut, sesungguhnya manusia itu zhaluum (sangat zhaalim) dan jahuul (sangat bodoh)"
(QS.al-Ahzab : 72).
Dan hakekat ucapan dengan syahadatain (mengucapkan dua kalimat syahadat), tidaklah mewajibkan manusia berpindah dari zhalim dan jahil menjadi adil".
[Majmu' al-Fataawaa 15/357]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
306.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﻀﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﻴﺎﺽ ﺭﺣﻤﻪُ الله :
" ﻻ ﺗﻜﻤﻞ ﻣﺮﻭﺀﺓ ﺍﻟﺮﺟﻞ، ﺣﺘﻰ ﻳﺴﻠﻢ ﻣﻨﻪ ﻋﺪﻭﻩ ؛ ﻛﻴﻒ ﻭﺍﻵﻥ ﻻ ﻳﺴﻠﻢ ﻣﻨﻪ ﺻﺪﻳﻘـﻪ؟ " اﻫـ.
[ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭلياء (٣٤١/٨)]
Berkata al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah :
"Tidak akan sempurna muru-ah (wibawa) seorang lelaki sampai musuhnya selamat darinya, bagaimana dengan yang sekarang temannya sendiri tidak selamat darinya" ?
[Hilyatul Auliya' 8/341]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
307.
الشيخ صالح الفوزان حفظه الله
لا يغتر الإنسان بعلمه فإن ما يجهله أكثر مما يعرفه
[ شرح الدرة المضية صـ277 ]
Berkata as-Syaikh Shaalih al-Fauzan hafizhahullah :
"Janganlah seorang insan itu tertipu dengan ilmunya, karena sungguh apa yang tidak ia ketahui lebih banyak dari apa yang ia ketahui".
[Syarhud Durrah al-Mudhiyyah hal 277]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
308.
قَالَ الْحَسَنُ بْنُ ثَوَّابٍ : قَالَ لِي أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ :
مَا أَعْلَمُ النَّاسَ فِي زَمَانٍ أَحْوَجُ مِنْهُمْ إلَى طَلَبِ الْحَدِيثِ مِنْ هَذَا الزَّمَانِ ، قُلْتُ : وَلِمَ ؟ قَالَ : ظَهَرَتْ بِدَعٌ فَمَنْ لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ حَدِيثٌ وَقَعَ فِيهَا .
[ الآداب الشرعية والمنح المرعية (37/2). ]
Berkata al-Hasan bin Tsawwaab : berkata kepadaku Ahmad bin Hanbal :
"Aku tidaklah mengetahui manusia yang hidup di suatu zaman yang diantara mereka lebih butuh menuntut hadits dari zaman ini".
Aku (alhasan) berkata : kenapa ?
Imam Ahmad pun berkata : "berbagai macam kebid'ahan telah bermunculan, sehingga siapa saja yang tidak memiliki hadits disisinya maka ia terjatuh kedalam bid'ah tersebut".
[Al-Adabus Syar'iyyah wal Manhul mar'iyyah 2/37]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
309.
Semua Orang kafir tidak akan pernah ridha kepada qaum muslimin sampai qaum muslimin itu mengikuti mereka. Kita sudah tahu bahwa orang kafir itu sudah tabi'at mereka suka melecehkan islaam. Kita tersinggung ? Pasti dan wajib marah, siapa tidak marah jika aqidahnya direndahkan, Rabbnya dihina maka ia telah kaafir. Pertanyaannya :
seperti apakah nahi munkar itu ?
siapakah kita ?
Penguasa... ?
Ulama'... ?
penuntut ilmu ?
Atau orang awam ?
Inkar munkar itu wajib, namun setiap orang inkar munkar sesuai kapasitas dirinya dan setiap orang dituntut inkar munkar, tapi tidak semua orang dituntut dengan tangan atau dengan lisan..
Nabi bersabda :
man ra-a minkum munkaran falyughayyirhu biyadihi fa in lam yastathi' fa bilisaanihi, fa in lam yastathi' fa biqalbihi (barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran maka rubahlah kemunkaran tersebit dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, dan jika tidak mampu dengan hatinya)..
Kata ulama' dengan tangan adalah yang memiliki kuasa atas itu, yang dengan lisan yang mengilmui tentang itu, yang dengan hati kewajiban semua qaum mu'minin.
Dari itu ukur kita, dimana posisi kita dan beramallah dengan yang sesuai posisi kita...
Jangan sampai perbuatan kita akan menjadi fitnah semua qaum muslimin.
Daripada kita bicara yang akan menjadi diserang balik di media (semisal FB) ini, maka saya sarankan pada yang tidak ridha atas ucapan kotor orang kafir itu untuk digugat kepenguasa, dan jebloskan kepenjara maka itu lebih baik dari sekedar menanggapi ucapan hina mereka.
Bukankah Allah berfirman dalam surat annisa :
"apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diinkari dan diolok-olok maka jangan kalian duduk bersama mereka sampai mereka masuk pada pembicaraan lainnya" ?
Kalau kita meladeni mereka, lalu apa kita sudah mengamalkan ayat Allah tentang jangan meladeni orang mengolok-olok ayat Allah ini ?
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
310.
Jangan jadikan agama sebagai alat politik karena agama yang mulia ini akan dilecehkan para musuh Allah, tidakkah kita sering mendengar Allah melarang qaum muslimin didalam alquran didalam surah al-an'am ayat 108 mencela sesembahan qaum kafirin karena nanti mereka akan mencela Allah dengan melampaui batas tanpa ilmu.
Selayaknya agama islaam ini menjadi jalan petunjuk dan penerang bagi qaum mu'minin dari jalan kesesatan bukan alat perebutan kekuasaan.
Jangan salahkan orang-orang kafir melecehkan keyakinanmu jika engkau mengabaikan ayat-ayat Allah yang Dia perintahkan kepadamu.
Semoga Allah selamatkan kami dari fitnah, dan semoga Allah tidak menjadikan kami fitnah bagi orang-orang kaafir.
Kita menjadi fitnah bagi mereka (membuat mereka semakin menjauh dari islaam dg sebab kita). karena kita diperintah Allah untuk mengajak semua manusia kedalam islaam bukan membuat islaam itu fitnah bagi manusia. Dari itu kita berlindung kepada Allah dari keburukan ini.
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. hanya Allah yang beri taufik, Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
[cerkiis.blogspot.com, Penyusun : arifia]