Selasa, 04 Februari 2020
Waktu Bagi Seorang Penuntut Ilmu
๐ BimbinganIslam.com
Jumat, 06 Jumada Al-Akhir 1441 H / 31 Januari 2020 M
๐ค Ustadz Ratno, Lc
๐ Adab Sosial Media
๐ Halaqah 05: Waktu Bagi Seorang Penuntut Ilmu
(Selesai)
โฌ Download audio: bit.ly/UR-AdabSosMed-05
ใฐใฐใฐใฐใฐใฐใฐ
*WAKTU BAGI SEORANG PENUNTUT ILMU*
ุจุณู ุงูููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
ุงูุญู ุฏ ุงูุฐู ุฌุนู ู ู ูุฑูุฏู ุจุฎูุฑ ููููุง ูู ุงูุฏูู
_Segala puji bagi Allฤh yang jika Dia menghendaki kebaikan pada seorang hamba, akan dibuatnya faham dalam agama._
ูุงูุตูุงุฉ ูุงูุณูุงู ุนูู ุฃุดุฑู ุงูุฎูู ูุณูุฏ ุงูู ุฑุณููู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ูุฃุตุญุงุจู ูู ู ุชุจุนูู ุจุฅุญุณุงู ุฅูู ููู ุงูุฏูู
_Kemudian shalawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpahkan kepada makhluk termulia, pemimpin para rasลซl, nabi kita nabi Muhammad shallallฤhu 'alayhi wa sallam begitu juga kepada para keluarga, shahฤbat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat nanti._
ุฃู ุง ุจุนุฏ
Sahabat BiAS rahฤซmaniy wa rahฤซmakumullฤh.
Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam pernah menyatakan :
ุฃูุนูู ูุงุฑู ุฃูู ููุชูู ู ูุง ุจููููู ุงูุณููุชููููู ุฅูููู ุงูุณููุจูุนููููุ ููุฃููููููููู ู ู ููู ููุฌููุฒู ุฐููููู
_"Umur umat ku, ada diantara 60-70 tahun dan yang lebih sangat sedikit sekali."_
(Hadฤซts riwayat At Tirmidzฤซ nomor 3550 dan Ibnu Mฤjah nomor 4236 dan dikatakan oleh Syaikh Albฤniy bahwa hadฤซts tersebut hasan shahฤซh), sehingga kita bisa memakainya.
Dari hadฤซts di atas kita tahu, bahwa waktu kita di dunia ini, tidaklah banyak. Waktu kita untuk menggapai Surga tidaklah lama.
Coba kita bandingkan, dengan orang-orang yang sudah menghuni kubur, (orang-orang yang telah lama meninggal).
Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam saja, yang hidupnya sekitar 63 tahun, telah berada di alam kubur. Telah meninggal dunia dan telah memasuki alam lain sekitar 14 abad lamanya.
Jika dibandingkan dengan alam kubur, waktu hidup di dunia kita tidaklah lama. Apalagi jika dibandingkan dengan waktu menghadapi pengadilan Allฤh atau dibandingkan dengan alam akhirat kita yang tiada batas waktu.
Hingga Allฤh sampaikan:
ููุฃููููููู ู ููููู ู ููุฑูููููููุง ููู ู ููููุจูุซููุง ุฅููููุง ุนูุดููููุฉู ุฃููู ุถูุญูุงููุง
_"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari."_
(QS An Nฤzi'ฤt: 46)
Imฤm Ibnu Katsฤซr ketika menjelaskan ayat ini berkata :
ุฅูุฐูุง ููุงู ููุง ู ููู ููุจููุฑูููู ู ุฅูููู ุงููู ูุญูุดูุฑู ููุณูุชูููุตูุฑูููู ู ูุฏูุฉ ุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง
_"Jika mereka bangkit dari alam kubur ke padang mahsyar, mereka akan menganggap singkat kehidupan dunia mereka."_
ุญูุชููู ููุฃููููููุง ุนูููุฏูููู ู ููุงููุชู ุนูุดููููุฉู ู ููู ููููู ู ุฃููู ุถูุญู ู ููู ููููู ู
_"Sampai-sampai mereka menganggap bahwa hidupnya tidak lain seperti hidup sesore atau hidup pada waktu dhuhฤ saja."_
Sehingga sangat pantas sekali untuk kita menghargai waktu kita. Kita harus berdo'a agar Allฤh menjadikan waktu kita ini bฤrakah, agar setelah kematian tiba, kita tetap hidup nyaman di alam kubur, agar kita tetap hidup nyaman saat matahari mendekat ke kepala hingga satu mil atau satu jengkal.
Oleh karena itu sebagian penyair mengatakan:
ุงูููุช ูุงูุณูู ุฅู ูู ุชูุทุนู ูุทุนู
_"Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak pandai menggunakannya, ia akan melukaimu."_
Dan Nabi shallallฤhu 'alayhi wa sallam juga pernah bersabda :
ูุงู ุชูุฒูููู ููุฏูู ูุง ุนูุจูุฏู ููููู ู ุงูููููุงู ูุฉู ุญูุชููู ููุณูุฃููู ุนููู ุนูู ูุฑููู ูููู ูุง ุฃูููููุงูู ููุนููู ุนูููู ููู ูููู ู ููุนููู ููุนููู ู ูุงูููู ู ููู ุฃููููู ุงููุชูุณูุจููู ูููููู ู ุฃููููููููู ููุนููู ุฌูุณูู ููู ูููู ู ุฃูุจููุงููู
_"Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya:_
_Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan ?_
_Tentang ilmunya, untuk apa yang telah ia amalkan ?_
_Tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia belanjakan ?_
_Dan tentang tubuhnya, apa yang telah ia hasilkan hingga tubuh itu usang ?"_
Oleh karena itu, dalam: ุตูุฏ ุงูุฎุงุทุฑ (Shaidul Khฤthir), Ibnul Jauzi pernah mengatakan yang maknanya :
_"Harusnya seorang itu berusaha memahami harga waktunya, sehingga ia tidak akan menyia-nyiakannya kepada selain ketaatan. Dan dengan mengetahui harga waktu, ia juga akan bisa mengerjakan sebuah amalan yang paling utama terlebih dahulu, kemudian yang dibawahnya, kemudian yang dibawahnya."_
Salah seorang penyair berkata:
ูุงูููุช ุฃููุณ ู ู ุนููุช ุจุญูุธู, ูุฃุฑุงู ุฃุณูู ู ุง ุนููู ูุถูุน
_"Waktu adalah harta paling berharga yang pantas untuk engkau jaga, tapi aku melihat waktu itu adalah hal yang paling mudah untuk disia-siakan."_
โ Oleh karena itu dahulu para ulamฤ sangat bersemangat dalam menjaga waktu.
Muhammad bin Abdul Baqi Al Bazzar berkata:
_"Aku tidak pernah menyia-nyiakan waktuku untuk suatu hal yang tidak bermanfaat atau hanya sekedar bermain."_
Bahkan di antara ulamฤ, tetap masih memanfaatkan waktunya walaupun ia makan atau saat ia dikamar mandi dengan memerintahkan anaknya atau muridnya untuk membaca dan ia mendengarkan.
Ia mengatakan :
_"Bacalah kitฤb ini dan angkat suaramu."_
Di antara para ulamฤ, ada yang dalam sehari memiliki 12 pelajaran, (seperti) Imฤm An Nawawi. Ada yang 13 pelajaran (seperti) Imฤm Asy Syaukani. Bahkan ada yang dalam sehari memiliki pelajaran 24 pelajaran, bahkan ada yang 50 pelajaran.
Itulah para ulama Islฤm, yang mengerti hakikat waktu.
Bahkan ada yang mengatakan:
_"Tidak halal bagiku untuk menyia-nyiakan waktu."_
Sebagaimana dikatakan Abul Wafฤ' Ibnu โAqฤซl,
Sahabat BiAS rahฤซmaniy wa rahฤซmakumullฤh.
โ Mungkin kita belum bisa seperti mereka.
โ Mungkin karena dosa kita yang masih terlalu banyak.
โ Mungkin karena kecintaan kita kepada dunia yang masih tinggi.
Namun setidaknya, mari kita berusaha agar waktu kita bisa optimal dalam mengumpulkan "kekayaan" yang akan kita nikmati setelah kematian kita.
Semoga Allฤh memudahkan kita untuk menjadikan waktu kita bฤrakah, mengarah kepada perkara yang baik, bermanfaat dan mengarah kepada ketaatan kepada sang khaliq.
Semoga bermanfaat.
Wallฤhu Ta'ฤla A'lam bish Shawwฤb.
Wa shallallฤhu 'alฤ nabiyyina Muhammad.
[Cerkiis.blogspot.com, Oleh : Ustadz Ratno, Materi BIAS (Bimbingan Islam)]