Selasa, 23 Mei 2017

Saudaraku... Berhati-hatilah Dalam Mempelajari Ilmu

Saudaraku... Berhati-hatilah Dalam Mempelajari Ilmu
[ wa'izhuna ]

Saudaraku.....
Benar-benar jagalah dirimu dari ideologi takfir yang serampangan. Jangan sampai dalam hidup yang cuma sekali-kalinya ini engkau terjebak dalam doktrin pengkafiran yang sembrono terhadap saudaramu sesama muslim.

Tidakkah engkau takut dengan ancaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa barangsiapa yang memvonis saudaranya dengan kekafiran, maka jika vonis itu tidak benar, akan kembali pada pihak yang memvonisnya.

Jagalah aqidahmu. Peliharalah manhajmu. Bentengilah pikiran dan pemahamanmu. Jangan sampai hanya karena semangat dalam beragama, engkau terjatuh dalam pemikiran dan paham-paham liar yang tak terkendali.

Tidakkah engkau takut, jika dirimu telah terkontaminasi oleh manhaj dan ideologi takfir liar, kemudian engkau menularkannya pada anak istrimu, keluargamu, karib kerabatmu, teman-temanmu, dan lingkunganmu; betapa besar investasi dosamu, betapa berat pula kelak tangggungjawabmu. Bahkan saat engkau terlelap dalam tidurpun, dosamu terus mengalir, mengalir, dan mengalir; hingga menyeretmu dalam lembah kebinasaan, di dunia dan akhirat.

Hidup di dunia hanya sekali. Hidup hakikatnya adalah fase untuk belajar, memahami, dan mengamalkan. Setelah hidup berakhir, kematian datang menjemput, tak ada lagi kesempatan untuk belajar dan beramal. Manusia telah berpindah pada fase pertanggungjawaban dan pembalasan.

Sungguh, bab takfir termasuk bab yang paling berat dan rumit dalam agama ini. Maka, sebagai bab yang berat dan rumit, minimal ada 2 hal yang wajib diperhatikan:

1. Bab ini tidak boleh diambil dan dipelajari dari sembarang orang; melainkan harus dari para 'alim ulama yang kredibel dalam ilmu dan manhajnya.

2. Bab ini tidak boleh asal-asalan dan sembrono dalam penerapannya; melainkan harus sangat hati-hati dan jangan lepas dari bimbingan ulama.

Oleh sebab itu, jangan pernah jenuh untuk mempelajari bab takfir ini serta bab aqidah dan manhaj secara umum dari para 'alim rabbani yang lurus, yang terjaga di atas jalan Ahlussunnah.

Sebaliknya, jangan ragu untuk meninggalkan para da'i yang terbukti secara nyata kerap mengajarkan paham takfir liar kesana kemari. Sedikit-sedikit kafir. Apa-apa kafir. Sehingga, seolah tak ada yang selamat dari lisan dan tudingan jarinya dalam pengkafiran.

Wallahul Musta'an.....

Saudaraku, sayangilah dirimu sendiri, keluargamu, dan orang-orang yang engkau cintai. Kembalilah ke jalan Allah, jalan yang lurus, jalan yang ditempuh oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, para Shahabat, serta generasi Salaf yang telah diridhoi Rabb-nya.

Semoga, kelak kita semua dikumpulkan oleh Rabbuna 'Azza wa Jalla dalam kenikmatan jannah-Nya nan kekal abadi.

Aamiin.

[Cerkiis.blogspot.com, Penulis: Ustadz Ammi Ahmad]