Jumat, 31 Maret 2017
Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah Nabi
Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.
Kamis, 30 Maret 2017
Sebuah Masukan (1)
Oleh Ustadz Abu Al-Jauzaa'
Belakangan ini kita dihebohkan oleh khabar beredarnya rekaman suara Ustadz Abdullah Taslim yang berkomentar terhadap Ustadz Adi Hidayat, hafidhahumallah. Sebuah rekaman yang asalnya dari grup WA atas sebuah pertanyaan yang diajukan kepada beliau (Ustadz Abdullah Taslim) dari anggota grup tentang Ustadz Adi. Isinya adalah nasihat kepada anggota grup dan tahdzir kepada Ustadz Adi Hidayat terkait dengan manhaj beliau. Sebenarnya, apapun kontennya tidak patut dipermasalahkan[1]. Tahdzir yang beliau katakan adalah wujud pertanggungjawaban atas pengetahuan yang dimiliki, sebagai pembina grup. Tahdzir bukan barang yang asing[2] meski substansinya sah-sah saja jika ada yang tidak sepakat. Yang menjadikan ramai – selain oknum yang menyebarkan keluar grup – adalah gorengan dan tambahan kata-kata oleh oknum tak bertanggung jawab yang bernada provokatif. Misalnya : Kembalilah kepada para asatidz yang jelas manhajnya yaitu para asatidz Rodja yang pasti benar dan di atas manhaj yang benar. Ada juga framing berita dengan judul : Takut Ditinggal Jama’ah! Ustadz Rodja’ Ini Larang Jama’ahnya Dengarkan Ceramah Ustadz Adi Hidayat!. Benar-benar dagelan…. Saya yakin, ini bukan berasal dari Ustadz Adi Hidayat hafidhahullah, dan memang bukan tipikal beliau. Entah siapa….
Maybe ‘they’ realize, making a lie is the only way to win the war (?).
Senin, 27 Maret 2017
Tetaplah Menjaga Akhlak Saat Berbeda Pendapat
Syeikh Abdul Aziz bin Baz –rohimahulloh– mengatakan:
“Apabila dalil telah tegak dalam suatu masalah, maka wajib hukumnya mengambil pendapat yang sesuai dengan dalil tersebut, baik dalil dari Kitabullah ataupun dari sunah Rasul –shallallahu alaihi wasallam-, meskipun pendapat itu menyelisihi imam besar, bahkan walaupun menyelisihi sebagian sahabat.
Karena Allah menfirmankan (yang artinya):
Minggu, 26 Maret 2017
Nasehat Emas Ketika Terjadi Perselisihan
Nasehat Emas ibnu Taimiyah rahimahullah ketika terjadi perselisihan antara ustadz
Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,
وإذا وقع بين معلم ومعلم أو تلميذ وتلميذ أو معلم وتلميذ خصومة ومشاجرة لم يجز لأحد أن يعين أحدهما حتى يعلم الحق فلا يعاونه بجهل ولا بهوى بل ينظر في الأمر
Apabila antara guru dengan guru atau murid dengan murid atau guru dengan murid terjadi perseteruan dan pertengkaran maka tidak boleh seorangpun membantu salah satunya sampai mengetahui kebenaran. Tidak boleh ia mendukung salah satunya dengan kebodohan dan hawa nafsu, tetapi hendaklah ia periksa masalahnya;
Tahdzir ??
Apa Itu Tahdzir ??
Tahdzir itu artinya mewanti-wanti agar menjauhi seseorang. Tahdzir itu boleh jika memang orang yang ditahdzir berhak ditahdzir dan mashlahatnya lebih besar dari mudlarat tahdzir. Apabila mudlaratnya lebih besar maka tidak boleh.
Di zaman dahulu para ulama menggunakan tahdzir juga untuk membela agama. Seperti Imam Asy Syafii, Ad Darimi mentahdzir Bisyir Al Marisi. Bahkan imam Ad Darimi menulis buku: Bantahan Utsman bin Sa'id Ad Darimi terhadap Bisyir Al Marisi yang sesat.
Imam Ahmad mentahdzir Seorang ulama yang bernama Husain Al Karobisi karena ia mengatakan: lafdzi bil qur'an makhluk. Juga mentahdzir Amru bin Ubaid karena keyakinan qodariyahnya, padahal Amru bin Ubaid ini ahli ibadah yang hebat.
Kamis, 23 Maret 2017
Jangan Menghina dan Meremehkan Orang Lain
Selasa, 21 Maret 2017
Apakah Kelompok Murji’ah Sudah Ada Sejak Jaman Nabi ?
Apakah Kelompok Murji’ah Sudah Ada Sejak Jaman Nabi ?
Tanya : Apakah kelompok Murji’ah sudah ada di jaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?.
Jawab : Ya, sudah ada di jaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bahkan sudah ada sejak jaman nab-nabi sebelumnya. Dasarnya adalah hadits :
حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ مَسْعَدَةَ الأَصْبَهَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحُسَيْنِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ الْحَلَبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شِهَابُ بْنُ خِرَاشٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا قَبْلِي قَطُّ فَاجْتَمَعَتْ لَهُ أُمَّتُهُ إِلا كَانَ فِيهِمْ مُرْجِئَةٌ وَقَدَرِيَّةٌ يُشَوِّشُونَ عَلَيْهِ أَمْرَ أُمَّتِهِ مِنْ بَعْدِهِ، أَلا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَعَنَ الْمُرْجِئَةَ وَالْقَدَرِيَّةَ عَلَى لِسَانِ سَبْعِينَ نَبِيًّا أَنَا آخِرُهُمْ "
Telah menceritakan kepada kami Abul-‘Abbaas bin Mas’adah Al-Ashbahaaniy, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Al-Husain, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu Taubah Al-Halabiy, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Syihaab bin Khiraasy, dari Muhammad bin Ziyaad, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihii wa sallam, beliau bersabda : “Allah tidak mengutus seorang nabi pun sebelumku lalu umatnya berkumpul untuknya, kecuali ada pada mereka kelompok Murji’ah dan Qadariyyah yang mengacaukan perkara umatnya sepeninggalnya. Ketahuilah, sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla melaknat Murji’ah dan Qadariyyah melalui lisan tujuh puluh orang nabi dan aku yang terakhir dari mereka” [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanah no. 1219 (Al-Iimaan) & no. 1530 (Al-Qadar) – ini lafadh no. 1530].
Ragam Pemikiran Mu'tazilah
Kaum moderat adalah sebuah madzhab baru di abad ini. Mereka bertujuan menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Khawarij dan Mu’tazilah. Kelompok yang satu ini dipelopori oleh sekelompok penulis muslim yang memusatkan kemampuannya untuk menyelisihi para ulama dan imam salaf. Mereka menganggap bahwa diri mereka mempunyai hak untuk berijtihan dalam menafsirkan dan mena’wil. Mereka mengatakan : “Jika orang-orang terdahulu adalah ulama, maka kami pun ulama juga”.
Ketika Ilmu Diangkat dan Kebodohan Merajalela
Dalam Ash-Shahiihain, dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
من أشراط الساعة أن يُرْفَعَ العلم، ويَثْبُتَ الجهلُ.
“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan”.[1]
Senin, 20 Maret 2017
Sifat-Sifat Surga dalam As-Sunnah Ash-Shahiihah
Orang yang Pertama Kali Masuk ke dalam Surga
عن أنس بن مالك - رضي الله عبه - قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - : ((آتي بَاب الجنةِ يومَ القيامةِ فأستفتِح، فيقولُ الخازنُ : مَن أَنتَ ؟ فأقولُ : محمدٌ، فيقولُ : بكَ أُمرتُ لا أفتحُ لأحدٍ قبلَكَ)).
Dari Anas bin Maalik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam : “Aku akan mendatangi pintu surga di hari kiamat kelak, lalu aku minta agar dibukakan. Penjaga pintu bertanya : ‘Siapakah engkau ?’. Aku menjawab : ‘Aku adalah Muhammad’. Ia berkata : ‘Hanya denganmu aku diperintahkan (agar) aku tidak membukanya untuk siapapun sebelummu”.[1]
عن حُذيفةَ قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - : ((وَلَدُ آدَمَ كلُّهُم تحتَ لوائي يومَ القيامةِ، وأنا أولُ مَن يُفتَح له بابُ الجنةِ)).
Dari Hudzaifah ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa aalihi sallam : “Semua anak Adam di bawah benderaku/panjiku kelak di hari kiamat. Dan aku adalah orang yang pertama kali dibukakan pintu surga”.[2]
Kamis, 16 Maret 2017
Hukum Tidur di Masjid
Tidur di Masjid
Tanya :
Ustadz, Apa hukum tiduran didalam Masjid?. (Dari Abu Muhammad)
Jawaban :
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Minggu, 12 Maret 2017
Neraka Diharamkan Untuk 4 Golongan
ibnu Mas'ud mengisahkan :
'Satu hari Rasulullah bertanya kepada para shahabatnya :
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تُحَرَّمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟
'Maukan kalian Aku kabarkan tentang mereka yang diharamkan masuk neraka?'
Seketika saja shahabat menjawab :
قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ
'Yah tentu wahai Rasulullah!'
Lantas Nabi bersabda :
عَلَى كُلِّ هَيِّنٍ، لَيِّنٍ، قَرِيبٍ، سَهْلٍ
'Neraka itu diharamkan bagi orang yang rendah hati, lemah-lembut, mudah bergaul, serta gampang dimintai tolong.” (HR Ibnu Hibban no. 1096. Dishahihkan oleh Al Imam Al Albani dalam Ash Shahihah no. 937)
Berkata Al Munawi menjelaskan hadits di atas dengan menukil perkataan Al Mawardi:
بيَّن بهذا الحديث أن حُسن الخلق يدخل صاحبَه الجنة ويُحرمه على النار، فإن حسن الخلق عبارة عن كون الإنسان سهل العريكة لين الجانب طلق الوجه قليل النفور طيب الكلمة
"Hadits di atas begitu gamblang menyebutkan bahwa berakhlak baik dapat mengantarkan pelakunya masuk surga, dan diharamkan baginya menyentuh neraka.
Luhurnya akhlak merupakan kesimpulan dari gambaran seseorang yang memiliki watak rendah hati, ramah kepada orang lain, berwajah manis, tidak membuat orang menjauh darinya, dan bahasa yang keluar dari mulutnya pun baik." (Faidhul Qadir, 4/105)
Semoga bermanfaat, hanya Allah yang beri taufik
[Cerkiis.blogspot.com, sumber penulis : Ustadz Abdul Wahid bin Faiz at Tamimi]
Biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Nasab Beliau
Beliau adalah Syaikhul Islam Al Imam Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al Khodr bin Muhammad bin Al Khodr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al Haroni Ad Dimasqi. Nama Kunyah beliau adalah Abul ‘Abbas.
Selasa, 07 Maret 2017
Ibu ... Ayah … Aku Ingin Meraih Surga
Alhamdulilllah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim)
Kamis, 02 Maret 2017
Hukum Menampilkan Mayat dan Orang-Orang Terluka dari Kaum Muslimin Palestina
Soal : Pada beberapa seminar/pertemuan ditampilkan penjelasan tentang (gambaran) luka-luka yang diderita oleh kaum muslimin Palestina dan selain mereka. Di situ ditampilkan gambar tentang beberapa kaum muslimin yang terluka dan yang terbunuh, dan kadangkala mereka menampilkan video. Mereka bertujuan (dengan itu) adalah mendorong kaum muslimin untuk bershadaqah menyumbangkan sebagian hartanya kepada saudaranya (yang teraniaya tersebut). Apakah perbuatan seperti ini diperbolehkan ?
Langganan:
Postingan (Atom)