═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
351.
Betapa besar bukti sayangnya Allah kepada seorang hamba
Sehingga Allah utus ia para musuh-musuhnya yang akan memusuhinya, sehingga hamba tersebutpun semakin mendekatkan diri kepada-Nya, sedang ia merasakan dirinya sangat kecil lagi lemah dan tak berdaya disisi-Nya.
Tidak setiap celaan musuh itu adalah penyakit, karena sesungguhnya dibalik ucapannya ada obat kesembuhan
Celaan para musuh adalah bukti bahwa Allah sayang kepada hamba-Nya.
sedih, sakit, bala', musibah, banyaknya musuh datangnya dari Allah
Walau semua tidak di harapkan kehadirannya namun ia datang tidaklah semata-mata menjadi bencana
Teringat sebuah ucapan salaf : “Apabila Allah menginginkan kebaikan seorang hamba, maka Allah akan uji dia dengan hal-hal yang tidak ia sukai dan apabila ia bersabar maka Allah turunkan rahmat kedalam dirinya.”
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
352.
Luruskan niat dalam mencari ilmu
Fatwa Syaikh Ibnu 'Utsaimin
قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله :
( إذا كنت تطلب العلم لنيل الشهادة فإن كنت تريد من هذه الشهادة أن ترتقي مرتقى دنيوياً فالنية فاسدة ، أما إذا كنت تريد أن ترتقي إلى مرتقى تنفع الناس به فهذه نية طيبة لا تنافي الإخلاص ) .
( شرح حلية طالب العلم / صــ 22 ) .
qaala As Syaikh Muhammad bin Shaalih Al 'Utsaimin rahimahullah : “idza kunta tathlubul 'ilma li nailis syahaadah fa in kunta turiidu min hadzihi As Syahaadah an tartaqi murtaqiyan dunyawiyyan fa anniyatu faasidah, amma idza kunta turiidu an tartaqi ilaa murtaqiy tanfa'u annaasa bihi fa hadzihi niyatun thayyibatun laa tanafiy al ikhlaash.”
berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah :
“Jika engkau mencari ilmu karena ingin mendapatkan ijazah sedang engkau inginkan dengan ijazah ini agar engkau menjadi orang yang terpelajar dalam perkara duniawiyyah maka niatnya faasid (rusak), adapun jika engkau ingin agar engkau menjadi orang yang terpelajar yang engkau dapat memberikan manfa'at kepada manusia dengan ilmu tersebut maka ini niat yang baik dan tidak bertentangan dengan ikhlas.”
[Syarh Hilyah thalibil 'ilmi hal 22]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
353.
Ushul keburukan itu ada tiga, dan cabangnya ada enam
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺴﻦ البصري رحمه الله :
ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺸﺮ ﺛﻼﺛﺔ ﻭﻓﺮﻭﻋﻪ ﺳﺘﺔ :
ﻓﺎﻷﺻﻮﻝ : ﺍﻟﺤﺴﺪ ﻭﺍﻟﺤﺮﺹ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ .
ﻭﻓﺮﻭﻋﻪ : ﺣﺐ ﺍﻟﺮﻳﺎﺳﺔ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻔﺨﺮ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﺜﻨﺎﺀ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﺸﺒﻊ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﺮﺍﺣﺔ .
ﺳﻴﺮ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻟﻸﺻﻔﻬﺎﻧﻰ
Qaala Al Hasan al Bashri rahimahullah : “Ushulus syarri tsalaatsatun wa furuu'uhu sittah :
fa alushul : Al Hasadu, wa alhirshu, wa hubbud dunya
wa furuu'uhu : Hubbur riyaasah, wa hubbul fakhri, wa hubbuts sinaa', wa hubbus syab'i, wa hubbun naumi, wa hubbur raahah.”
Berkata Al Hasan Al bashri rahimahullah :
“Ushul keburukan itu ada tiga, dan cabangnya ada enam :
Ushulnya adalah : Hasad, tamak, dan cinta dunia.
Sedangkan cabangnya adalah : Cinta kepemimpinan, Cinta hormat, Cinta pujian, Suka kenyang, Suka tidur, Suka beristirahat.”
[Siyarus Salaf Karya Ashfahaaniy]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
354.
Fatwa Ibnul Mubarak mengenai agama, dusta, kalam, dan tipu muslihat
قال عبدالله بن المبارك رحمه الله :
الدين:لأهل الحديث
والكذب :للرافضة
والكلام:للمعتزلة
والحيل:لأهل الرأي.
منهاج السنه 7/413
qaala 'Abdullah bin Al Mubaarak rahimahullah : “Addinu : li ahlil hadits, wa alkadzibu : lir raafidhah, wa alkalaamu : lil mu'tazilah, wa alhiyalu : li ahlir ra'yi.”
berkata Abdullah bin Al Mubaarak rahimahullah :
- Agama itu : miliknya ahli hadits
- Dusta itu : miliknya syi'ah rafidhah
- Kalam itu (kalam : filsafat, pandai berkata-kata) : miliknya orang mu'tazilah
- Tipu muslihat itu : miliknya ahli ra'yu (orang yang menuhankan akal).”
[Minhaajus sunnah 7/413]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
355.
Asal istiqamah adalah istiqamah hati diatas tauhid
Berkata Ibnu Rajab rahimahullahu ta'aalaa :
أصل الاستقامة استقامة القلب على التّوحيد
“Ashlul istiqaamah istiqaamatul qalbi 'alaa attauhid.”
“Asal istiqamah itu adalah istiqamahnya hati diatas tauhid.”
[Jami'ul 'ulum wal hikam]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
356.
Pada suatu hari syaikhul islam ibnu Taimiyah meruqyah orang yang kerasukan jin, dan ruqyahpun berjalan,
di akhir ruqyah Syaikhul Islam berkata : “Keluarlah wahai jin”,
dan jin pun berkata : “Baiklah wahai imam saya akan keluar untuk menghormatimu.”
Syaikh pun berkata : “Tidak, jangan kau keluar karena menghormatiku, tapi keluarlah karena ta'at kepada Allah.”
dan jin pun keluar karena takut kepada Allah..
[Dinukil dari cerita Ust Abu Zubair al Hawariy LC]
Berapa banyak peruqyah hari ini ditipu oleh jin, mereka meruqyah dengan seolah-olah jin itu takut kepada dirinya, mereka mengancam jin dengan kekuatan yang ada pada dirinya, mereka mengklaim berhasil menyiksa jin, mereka meruqyah dengan keyakinan-keyakinan yang tak berdasar, mereka meruqyah meyakini jinnya berhasil ia bunuh. Dan benar jin keluar dari tubuh pasien, tapi keluarnya jin bukan berarti menjadi dalil bahwa sang peruqyah berada diatas dalil, tetapi karena telah berhasil menyesatkan keyakinan sang peruqyah.
bahkan dukun sekalipun betapa banyak berhasil menyembuhkan orang yang kerasukan ?
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
357.
Dahsyatnya Peringatan Ibnu Qayyim rahimahullah
Kitab-kitab yang mengandung kedustaan dan kebid'ahan wajib di bakar
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah :
أن هذه الكتب المشتملة على الكذب، والبدعة؛ يجب إتلافها وإعدامها، وهي أولى بذلك من إتلاف آلات اللهو والمعازف
“Anna Hadzihil kutuba almusytamilah 'alal kadzibi, wa albid'ah, yajibu itlaafahaa, wa i'daamaha, wa hiya aulaa bi dzalika min itlaafi allati allahwi wa al ma'aazif.”
“Sesungguhnya Kitab-kitab yang mengandung kedustaan, dan kebid’ahan ini wajib untuk menghancurkannya, memusnahkannya, dan ini merupakan paling utama dengan perkara tersebut bila dibandingkan menghancurkan alat-alat yang sia-sia dan alat-alat musik.”
[At Tharqu Al Hakimiyyah Hal 277]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
358.
Bagaimana Cara yang Ma'ruf untuk menegakkan Hukum Allah di Muka bumi ini ?
Al Jawab :
Fatwa Syaikh Al Albani berkata (lihat gambar)
Berkata As Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albaani rahimahullah :
“Jika kita ingin menegakkan hukum Allah di bumi ini,
apakah kita mengawalinya dengan memerangi para hakim sedang kita tidak mampu memerangi mereka ?
Ataukah kita mengawalinya dengan apa-apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memulainya ?
Tidak diragukan lagi jawaban sesungguhnya adalah, Firman Allah : “Sesungguhnya telah ada teladan yang baik bagi kalian di dalam diri rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Kalian pun mengetahui sesungguhnya awalnya dengan dakwah antar sebagian individu yang ia mengira didalam diri mereka (orang yang akan didakwahi) memiliki kesiapan untuk menerima alhaq, kemudian menanggapi orang yang memberi respon positif sebagaimana telah ma’ruf didalam assirah annabawiyyah.”
[Rekaman no 670 Fatwa ke 10] Sumber Di Sini
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
359.
dan Guru saya pun menasehati saya :
“Jika ada musuhmu memusuhimu biarkan ia berbicara dengan keinginannya, jangan kau terpancing...
Karena emosi akan membakar akal mu..
Tetaplah tenang, lanjutkan dakwahmu dengan belajar...
Jangan kau layani keinginan para musuhmu untuk memperturut emosimu..
Biarlah celaan mereka melekat kepada dirimu..
Karena hakekat celaan adalah celaan disisi Allah.
Jika Allah menilaimu sebagai orang yang baik, tidaklah memudharatkanmu berbagai celaan setiap yang membencimu...
Tersenyumlah walau banyak yang memusuhimu...
Menangislah jika air matamu masih bisa untuk kau tumpahkan...
Kelak kau akan menghadap-Nya dengan hati yang selamat...”
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
360.
Kita tidak akan berputus asa kepada para musuh, kita terus tegas kepada penyimpangan sebatas inti permasalahan..
Bersabar dari celaan orang yang memusuhi itu adalah anjuran untuk berbuah ketaqwaan..
Membalas celaan orang yang memusuhi dengan ikut mencelanya islam tidak mengajarkan.
Betapa banyak hari ini seseorang menjadi musuh bebuyutan, namun dikemudian hari menjadi pembela terdepan...
Tetaplah berjuang.
Katakanlah tentang kebenaran walau pahit didapatkan...
Tidak ridhanya manusia adalah ujian untuk melatih kesabaran...
Teraniaya, terhina, terkucilkan, itu sifat yang sudat ditetapkan bagi siapa yang berusaha menapaki jalan kebenaran.
Tidak ada keluhan yang harus kita ucapkan.
Biarlah mata menangis sebagai persaksian.
Semoga tangisan diatas keikhlasan dapat menjadi pembelaan bagi kita di mana tiada lagi berfaidah sebuah amalan.
Kunci amalan yang harus kita tanamkan :
1. berbaik sangka kepada Allah
2. memperbaiki niat di atas keikhlasan.
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. hanya Allah yang beri taufik, Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
[cerkiis.blogspot.com, Penyusun : arifia]