Sabtu, 07 Maret 2020

Kitab Syamail Muhammadiyah (Halaqah 12 / Hadits 13)

Kitab Syamail Muhammadiyah (Halaqah 12 / Hadits 13)

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 26 Jumada Al-Akhir 1441 H / 20 Februari 2020 M
👤 Ustadz Ratno, Lc
📗 Kitab Syamāil Muhammadiyah
🔊 Halaqah 12 | Hadits 13
⬇ Download audio: bit.ly/SyamailMuhammadiyah-12

〰〰〰〰〰〰〰

*KITĀB SYAMĀIL MUHAMMADIYAH, HADĪTS 13*


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد

Sahabat BiAS yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Pada pertemuan ke-12 ini, kita akan membaca hadīts ke-13 yang dibawakan oleh Imām At Tirmidzī rahimahullāh dalam kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah.

Kitāb ini akan menerangkan tentang kemiripan yang ada pada diri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan tentang kemiripan yang ada pada diri para nabi dengan umat Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Beliau rahimahullāh berkata :

13 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «عُرِضَ عَلَيَّ الْأَنْبِيَاءُ، فَإِذَا مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ ضَرْبٌ مِنَ الرِّجَالِ، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ، وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا صَاحِبُكُمْ، يَعْنِي نَفْسَهُ، وَرَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا دِحْيَةُ»

Al Imām At Tirmidzī membawakan hadīts ini lengkap dengan jalur periwayatannya, hingga shahābat Jābir bin Abdillāh radhiyallāhu ta'āla 'anhumā.

_Bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bercerita :_

_"Para nabi pernah ditampakan kepadaku, ternyata Nabi Mūsā alayhissallām merupakan seorang nabi yang memiliki fisik pertengahan dari kaum lelaki, fisik beliau seperti seorang yang berasal dari qabilah Syanūah._

_Aku juga melihat Īsā Ibnu Maryam alayhissallām, jika dilihat kemiripannya dengan orang yang pernah aku lihat, maka beliau alayhissallām seperti 'Urwah Bin Mas'ūd radhiyallāhu ta'āla 'anhu._

_Aku juga melihat Nabi Ibrāhīm alayhissallām dan ternyata orang yang paling mirip dengan beliau adalah shahābat kalian sendiri (Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam memaksudkan dirinya sendiri)._

_Dan aku juga melihat Jibrīl alayhissallām dan orang yang kulihat mirip dengan Jibrīl adalah Dihyah."_

Lafalzh hadīts:

"Para nabi pernah ditampakan kepadaku."

Perkataan Beliau ini memiliki dua kemungkinan, yaitu:

⑴ Ditampakan dalam mimpi Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam.

⑵ Ditampakan kepada Beliau saat Isrā' dan Mi'rāj.

Lafazh selanjutnya:

"Ternyata Nabi Mūsā alayhissallām merupakan seorang nabi yang memiliki fisik pertengahan di antara kaum laki-laki."

⇒ Maksudnya pertengahan adalah baik tingginya atau bentuk badannya, semoga keselamatan atas beliau alayhissallām.

Lafazh selanjutnya:

"Fisik beliau alayhissallām seperti sorang yang berasal dari qabilah Syanūah."

⇒ Maksudnya nabi Mūsā alayhissallām seakan-akan seorang yang berasal dari qabilah Syanūah.

Qabilah Syanūah merupakan sebuah qabilah yang dikenal pada masa itu berasal dari negeri Yaman. Dan orang-orang yang berasal dari qabilah tersebut terkenal dengan kekuatan, tubuh yang ideal dan badan yang tegap.

Lafazh selanjutnya:

"Aku juga melihat Īsā Ibnu Maryam alayhissallām, jika dilihat kemiripannya dengan orang yang pernah aku lihat, maka beliau alayhissallām seperti 'Urwah Bin Mas'ūd radhiyallāhu ta'āla 'anhu."

⇒ Maksudnya jika kemiripan Nabi Īsā alayhissallām dibandingkan dengan salah seorang shahābatnya maka ia seperti 'Urwah bin Mas'ūd radhiyallāhu ta'āla 'anhu.

Lafazh selanjutnya:

"Aku juga melihat nabi Ibrāhīm alayhissallām, dan ternyata orang yang paling mirip dengan beliau adalah shahābat kalian sendiri (Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam memaksudkan dirinya sendiri)."

⇒ Maksudnya adalah Nabi Ibrāhīm alayhissallām merupakan seorang nabi yang mirip dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Lafazh selanjutnya:

"Dan aku juga melihat Jibrīl alayhissallām dan orang yang kulihat mirip dengan Jibrīl alayhissallām adalah Dihyah."

⇒ Maksudnya Dihyah Al Kalbi, dan pada masa itu Dihyah Al Kalbi sangat terkenal dengan ketampanannya.

Dahulu jika Jibrīl mendatangi Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam bentuk manusia, ia datang dalam bentuk Dihyah Al Kalbi radhiyallāhu ta'āla 'anhu.

Derajat hadīts:

Hadīts ini merupakan hadīts yang shahīh karena Imām Muslim juga meriwayatkan hadīts yang sama dengan nomor 167 dan Imām At Tirmidzī juga mencantumkan hadīts ini dalam kitāb Sunnan atau Jāmi' beliau dengan nomor 3649 dengan jalur yang sama dengan salah satu jalur yang dimilillki oleh Imām Muslim.

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari hadīts ini?

⑴ Pada hadīts ini, kita bisa menyimpulkan, bahwa di antara manusia, ada yang diciptakan mirip antara satu dan yang lainnya. Dan hal itu merupakan sesuatu yang diketahui oleh banyak orang.

Bahkan pada masa ini, cukup banyak orang-orang yang memiliki kemiripan antara satu dengan yang lainnya.

⑵ Hadīts ini juga memberikan pelajaran, bahwa Nabi Ibrāhīm alayhissallām merupakan seorang nabi yang mirip dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Sehingga jika kita memahami dan mengerti ciri-ciri dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, seakan-akan kita juga memahami ciri-ciri Nabi Ibrāhīm alayhissallām.

Demikian pembahasan hadīts ke-13 kali ini, semoga bermanfaat.

Wallāhu Ta'āla A'lam bishawāb.


[Cerkiis.blogspot.com, Akhukum Fillāh, Oleh: Ustadz Ratno, Dikantor Bimbingan Islām Yogyakarta]