Ketika kerja di puskesmas dulu, ada penyuluhan resmi dari DEPKES yang menyatakan bahwa anggapan MSG berbahaya salah total sehingga orang harus antipati MSG.
1. Selain cita rasa manis, asin dll ada lagi cita rasa “umami” yaitu cita rasa gurih di lidah kita, inilah rasa dari MSG dan ini normal, bukan seperti anggapan rasa vetsin/MSG yang indentik dengan bahaya.
2. Beberapa makanan juga ada kandungan monosodium glutamatnya.
3. Beranggapan bahwa makanan ringan yang ada MSG berbahaya, itu bukan karena MSGnya tetapi karena pengolahannya (fastfood) dan anak-anak kalau sering makan jajanan jadi tidak mau makan nasi dan sayur bergizi.
4. Sampai sekrang belum ada jurnal ilmiah yang mengatakan MSG bisa menyebabkan kanker dan berbahaya, hanya asumsi-asumsi saja.
Nah, saya mengambil pendapat pertengahan, tetap tidak berlebihan MSG dan tidak antitotal dengan penggunaan MSG (karena memang kenyataann yang tidak dipungkiri MSG bikin enak masakan hehe)
Note :
Istri saya termasuk yang “agak” antitotal MSG, katanya cukup garam, gula dan bawang udah enak kok
Dan perbedaan pendapat saya dan istri tidak mengurangi keharmonisan sama sekali, karena ajaran Islam adalah menghormati perbedaan pendapat para ulama mut’tabar/teranggap ilmunya, tapi masakan istri pasti tetap enak (ada bumbu tambahan curahan kasih sayang dan penantianketika memasaknya (lha kok sampe sini pembahasannya ^^)
Silahkan yang punya ilmu, kita berbagi mengenai hal ini
Demikian semoga bermanfaat
[Http://Cerkiis.blogspot.com, @Perpus FK UGM, Yogyakarta Tercinta. Penyusun: Raehanul Bahraen, Artikel www.muslimafiyah.com]