═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
“Bila kita tidak mampu menjadi wasilah hidayah bagi seseorang setidaknya janganlah kita menjadi fitnah yang menjauhkan seseorang dari hidayah
Benci kepada kekufuran dan kebid'ahan wajib atas setiap mu'min, tapi tidak setiap kebencian harus segera diungkapkan lewat lisan, ketika kapasitas, keadaan, dan tempat telah mendukung sa'at itulah kebencian dapat diungkapkan lewat lisan.
Disinilah kita dapat mengenali siapa sebenarnya ahli hikmah.
dan Ilmu tidak akan menampakkan diri dengan banyaknya orang yang memuji atau banyaknya orang yang berbicara dan mengklaim memilikinya,
sungguh ilmu itu akan muncul bersama bukti, terkadang ia muncul bersama celaan atau terkadang ia muncul bersama orang yang tidak banyak bicara.
Ilmu itu apabila muncul akan menghinakan segala bentuk kejahilan tidak peduli apakah pemilik kejahilan itu orang terpandang atau orang yang punya kedudukan.
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
431.Dalam membela kebenaran maka contohlah sikap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jangan gentar terhadap siapapun kecuali hanya kepada Allah saja.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah :
ما يصنع أعدائي بي؟ أنا جنّتي وبستاني في صدري، أين رُحْتُ فهي معي لا تفارقني، إنّ حبسي خلوة، وقتلي شهادة، وإخراجي من بلدي سياحة
“maa yashna'u a'daaiy biy ? anaa jannatiy wa bustaaniy fiy shadriy, aina ruhtu fa hiya ma'iy laa tufaariqu niy, inna habsiy khalwah, wa qatliy syahaadah, wa ikhrajiy min baladiy siyahah.”
“Apa yang akan para musuhku lakukan terhadapku ? aku, surgaku dan kebunku ada di dadaku, kemana saja aku pergi maka ia bersamaku dan tidak berpisah dariku, sesungguhnya penjaraku adalah khalwah (berdua-duaan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah), terbunuhku adalah syahid, dan terusirku dari negeriku adalah wisata.”
[Al Wabilus Shayyib hal 109]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
432. Akhlaq Ulama' Mutaqaddimin adalah pema'af terhadap siapa yang menzhaliminya
كان الحسن البصري رحمه الله يدعوا ذات ليلة :
" اللهم اعف عمن ظلمني " فأكثر في ذلك
فقال له رجل
يا أبا سعيد لقد سمعتك الليلة تدعوا لمن ظلمك ، حتى تمنيت أن أكون فيمن ظلمك ، فما دعاك إلي ذلك ؟
قال :
قوله تعالى
{ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ }
( شرح البخاري لابن بطال 575/6)
Al-hasan Al-bashri rahimahullah berdo'a pada suatu malam:
“(Allahumma a'fu 'am man zhalama niy) Yaa Allah ampunillah siapa saja yang telah menzhalimiku,” lalu beliau memperbanyak do'a tersebut.
Dan berkatalah seseorang kepada beliau : “Wahai Abu Sa'id aku mendengarmu di waktu malam, engkau berdo'a kepada siapa saja yang telah menzhalimimu, hingga akupun ingin menjadi orang yang menzhalimimu, apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal itu ?”
Beliau berkata :
Allah Ta'alaa berfirman : “Dan barangsiapa mema'afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah.” (QS. As-syura : 40)
[Syarh Al-Bukhari karya Ibnu Batthal 6/575]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
433. Rizqi setiap makhluq sudah menjadi tanggungan Allah, karena itu jangan takut Allah tidak menurunkan rizqi kepada siapa yang ada dibawah tanggungan kita
شكى رجل إلى إبراهيم بن أدهم كثرة عياله ، فقال له :
" ابعث إلي منهم من ليس رزقه على الله، فسكت الرجل ".
[ البداية والنهاية (13 / 510) ]
“Syakka rajulun ilaa Ibrahim bin Adham katsrata 'iyalihi, fa qaala lahu : ib'ats ilayya min hum man laisa rizquhu 'alaa Allahi, fa sakata arrajulu.”
Seseorang mengeluhkan banyaknya tanggungannya kepada Ibrahim bin Adham, lalu Ibrahim bin Adham pun berkata kepadanya :
“Utuslah kepadaku dari mereka, siapakah yang rizqinya tidak Allah beri, lalu diamlah orang tersebut.”
[al-bidayah wan nihaayah 13/510]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
434. Bertaqwalah kita bersama orang-orang yang jujur
قوله تعالى
(ياأيها الذين آمنوا اتقوا الله وكونوا مع الصادقين)
فسره من أهل التأويل بأن قال :
معناه :
وكونوا مع أبي بكر وعمر
أو : مع النبي - صلى الله عليه وسلم -
والمهاجرين -
رحمة الله عليهم -
تفيسر الطبري
(ص14/559)
Firman Allah Ta'aalaa :
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
Ahli ta'wil menafsirkannya bahwasanya, maknanya :
“jadilah kalian bersama Abu Bakar dan 'Umar
atau : bersama nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
- dan para qaum muhajirin
- rahmat Allah atas mereka.”
[Tafsir At-Thabari hal : 559/14]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
435. Mengolok-olok jenggot dan celana cingkrang bukan karena agama adalah perkara yang besar, dan jika mengolok-oloknya karena menghina agama, seseorang menjadi murtad dengannya.
Fatwa Syaikh bin Baaz rahimahullah
هل من يستهزئ بالدين بأن يسخر من اللحية، أو من تقصير الثياب هل يعد ذلك من الكفر؟
جواب الإمام ابن باز رحمه الله :
هذا يختلف إذا كان قصده الاستهزاء بالدين فهي ردة،
كما قال تعالى:
{ قُلْ أَبِاللّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ* لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ }
[ سورة التوبة:65-66 ]
أما إذا كان يستهزئ من الشخص نفسه بأسباب أخرى من جهة اللحية أو من جهة تقصير الثياب، ويعني: بذلك أنه متزمت، وأنه يستهزئ بأمور أخرى يشدد في هذا، أو يتساهل في أمور أخرى يعلم أنه جاء بها الدين، وليس قصده الاستهزاء بالدين؛ بل يقصد استهزاءه بالشخص بتقصيره لثوبه، أو لأسباب أخرى ،
أما إذا كان قصده الاستهزاء بالدين والتنقص للدين فيكون ردة،
نسأل الله العافية.
مجموع فتاوى الإمام ابن باز رحمه الله 28/ 365
“Apakah orang yang mengolok-olok agama dengan mengejek jenggot, atau berpakaian cingkrang apakah itu dapat mengembalikannya kepada kekufuran ?”
Jawab al-imaam Bin Baz rahimahullah :
“Permasalahan ini khilaf, jika maksudnya mengolok-olok agama maka ia murtad, sebagaimana Allah Ta'aalaa berfirman :
“Katakanlah apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan rasul-Nya kalian perolok-olok ? dan janganlah engkau meminta 'udzur karena sesungguhnya kalian telah kafir setelah kalian beriman.” (QS. At-Taubah : 65-66).
adapun jika ia mengolok-olok diri seseorang dengan sebab yang lain karena jenggotnya atau karena pakaian cingkrangnya, yakni : dengan hal tersebut ia menjadi besar, dan ia mengolok-olok dengan perkara yang lain yang ia menekankan pada perkara ini, atau ia bermudah-mudah dalam perkara yang lain yang ia mengetahui bahwasanya agama telah datang bersamanya, dan bukanlah maksudnya untuk mengolok-olok agama, tetapi olok-olokannya itu bermaksud kepada personnya dengan cingkrangnya pakaiannya, atau karena sebab yang lain.
Adapun jika maksudnya mengolok-olok agama dan mengurangi agama maka ia menjadi murtad, nas-alullaha al-'aafiyah (kami meminta kepada Allah ke'afiatan).”
[Majmu' Fataawaa al-Imaam Ibnu Baaz rahimahullah 28/365]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
436. Ilmu itu didapat dengan pengorbanan
يقول ابن الجوزي رحمه الله تعالى :
فإن العلم لما كان أشرف الأشياء لم يحصل إلا بالتعب و السهر و التكرار و هجر اللذات و الراحة حتى قال بعض الفقهاء :
بقيت سنين أشتهي الهريسة لا أقدر لأن وقت بيعها وقت سماع الدرس
[ صيد الخاطر ص: 266 ]
Yaquulu Ibnu Al-jauziy rahimahullahu Ta'aalaa : “fa inna al-'ilma lamma kaana asyrafa al-asyaa-i lam yuhshal illa bi atta'abi, wa assahari, wa at-takraari, wa hajri alladzzaati, wa arraahati hatta qaala ba'dhul fuqahaa' : baqaitu siniina asytahii al-harisata laa aqdiru lianna waqta bay'ihaa waqtu simaa'id darsi.”
Berkata Ibnul Jauzi rahimahullahu Ta'aalaa :
“Dan sesungguhnya ilmu itu tatkala ia menjadi sesuatu yang paling mulia tidaklah ia didapatkan kecuali dengan kepayahan, tidak tidur malam, melakukan pengulangan, meninggalkan berbagai macam kelezatan, dan meninggalkan istirahat, sampai-sampai sebagian fuqaha' berkata : “Bertahun-tahun aku menetap, dan aku menginginkan bubur, namun aku tidak mampu (mendapatkannya) sebab waktu jualnya adalah waktu mendengarkan pelajaran”.”
[Shayyidul khaathir hal 266]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
437. Bila al-haq telah datang maka jangan ditolak jika tidak ingin rusaknya hati dan akal
قال ابن القيم -رحمه الله- :
" من عُرض عليه حقٌ فرده فلم يقبله،
عُوقب بفساد قلبه وعقله ورأيه "
مفتاح دار السعادة: [١/١٦٠]
Qaala Ibnul Qayyim rahimahullah : “man 'uridha 'alaihi haqqun fa raddahu fa lam yaqbal hu 'uqiba bi fasadi qalbihi wa 'aqlihi wa ra'yihi.”
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah :
“Barangsiapa yang ditampakkan atasnya perkara yang haq namun ia membantahnya dan tidak menerimanya, niscaya ia di hukum dengan kerusakan hatinya, kerusakan akalnya, dan kerusakan pendapatnya.”
[Miftah daaris sa'aadah 1/160]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
438. Orang yang beramal ikhlas karena Allah itu sangat sedikit
قال ابن الجوزي رحمه الله :
"ما أقل من يعمل لله تعالى خالصا، لأن اكثر الناس يحبون ظهور عباداتهم"
[ صيد الخاطر 338 ]
Qaala Ibnul Jauzi rahimahullah : “maa aqalla man ya'malu lillahi Ta'aalaa khaalishan, lianna aktsaran naasi yuhibbuuna zhuhura 'ibaadaatihim.”
Berkata Ibnul Jauzi rahimahullah :
“Alangkah sedikitnya orang yang beramal ikhlas karena Allah Ta'aalaa, sebab manusia itu lebih banyak yang suka menampakkan berbagai macam ibadah mereka.”
[Shayyidul khaathir 338]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
439. Sabar itu adalah sinar atau cahaya..
Bersabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
الصلاة نور، والصدقة برهان، والصبر ضياء
“As shalaatu nuurun, wa asshadaqah burhaanun, wa asshabru dhiyaa-un.”
“Shalat itu cahaya, shadaqah itu burhan (bukti), dan sabar itu adalah sinar.”
[HR. Muslim]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
440. Perbedaan antara QAULUL QALBI (ucapan hati) dan 'AMALUL QALBI (amalan hati)
سئل فضيلة الشيخ العلامة ابن عثيمين رحمه الله
السؤال :
فضيلة الشيخ : تكرر في كلام العلماء قول القلب وعمل القلب، ما الفرق بينهما؟ وما صفاته؟
الجواب :
يقول العلماء :
الإيمان قول وعمل، قول القلب واللسان، وعمل القلب والجوارح،
وبعضهم يقول:
عمل القلب واللسان والجوارح.
الفرق بين قول القلب وعمل القلب :
فقول القلب :
إقراره وإيمانه بالشيء،
وعمله :
حركته، بمعنى : المحبة , الخوف, الرجاء وما أشبه ذلك، هذه لا تسمى قول القلب وإنما تسمى عمل القلب.
لكن الإيمان بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر هذا يسمى قول القلب.
هذا هو الفرق بين قول القلب وعمل القلب.
لقاء الباب المفتوح 157
Fadhilatus Syaikh al-'allaamah Ibnu 'Utsaimin rahimahullahu ditanya :
Pertanyaan :
Fadhilatus Syaikh : Ulangi kembali mengenai perkatan ulama', QAULUL QALBI (ucapan hati) dan 'AMALUL QALBI (amalan hati), apa perbedaan diantara keduanya ? dan apa saja sifat-sifatnya ?”
Jawab :
“Ulama' berkata : Iman itu adalah ucapan dan amalan, QAULUL QALBI dan lisan, 'AMALUL QALBI dan anggota badan.
sedangkan sebagian mereka berkata :
'AMALUL QALBI, lisan, dan anggota badan.
Perbedaan antara QAULUL QALBI dan 'AMALUL QALBI : adapun QAULUL QALBI adalah : mengikrarkannya dan mengimaninya dengan sesuatu.
sedangkan AMALUL QALBI adalah : Pergerakannya, dengan makna : mahabbah (kecintaan), takut, berharap, dan apa saja yang menyerupai itu, dan ini tidak bisa dinamakan QAULUL QALBI karena sesungguhnya ia adalah 'AMALUL QALBI.
tetapi beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, dan beriman kepada hari akhir. ini semua dinamakan QAULUL QALBI
Inilah perbedaan antara QAULUL QALBI dan 'AMALUL QALBI.
[Liqa' bab almaftuh 157]
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
- Banyak orang yang pandai menasehatimu yang menyinggung perasaanmu, tapi ia tidak mau memahami masalah yang sedang menimpamu.
- Banyak orang yang pandai memberi saran yg memberatkan mu namun ia tidak mau berfikir untuk memberikan solusi atas masalahmu.
- Banyak orang yang pandai memarahimu namun ia bakhil dalam harta dan waktu untuk membantu menghilangkan kesulitanmu.
- Bagaimanakah engkau akan tersenyum kawan bila yang menasehatimu berwajah murung ?
Bagaimana engkau akan bergembira kawan dengan nasehat saudaramu jika ia senantiasa memarahimu dan bakhil terhadap dirimu ?.
Tidak ada kebahagiaan persaudaraan atas dirimu kecuali orang yang mencintaimu karena Allah yang tidak takut berkorban harta dan jiwa untuk menegakkan agama Allah bersamamu.
Alangkah Indahnya persaudaraan qaum muhajirin dan anshar yang rela membantu tanpa harus diminta, dan tidak meminta-minta meski sangat membutuhkan.
Ikutilah mereka dalam menjalin persaudaraan semoga antar kita saling menyayangi.
═══════ ❁❁✿❁❁ ═══════
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
[cerkiis.blogspot.com, Penyusun : arifia]