Minggu, 14 Juni 2020
Serial Kultum Ramadhan
🌍 BimbinganIslam.com
Jum’at, 01 Ramadhan 1441 H / 24 April 2020 M
👤 Ustadz Amrullah Akadhinta, S.T.
📗 Kajian: Serial Kultum Ramadhan
🔊 Keutamaan Bulan Ramadhan
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Ramadhan1441-01
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله وصلاة و سلم على رسول الله و على آله أصحابه ومن وله ولاحول ولا قوة إلا بالله. اما بعد
Alhamdulillāh hari ini kita memasuki sebuah bulan yang kita tunggu, sebuah bulan yang menjadi tamu agung bagi kaum muslimin.
Bulan yang mulia, bulan dimana Al-Qur'ān diturunkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla kepada hamba-hamba-Nya dan menjadi petunjuk bagi hamba-hamba-Nya.
Inilah bulan Ramadhān.
Bulan yang didalamnya terdapat malam lailatul qadar, malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan, malam yang apabila seorang beribadah di dalamnya, Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjanjikan pahala yang lebih besar daripada apabila dia beribadah selama 1000 bulan.
Hadirin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
"Bulan Ramadhān adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas berupa petunjuk dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
(QS Al-Baqarah:185)
Maka bulan Ramadhān adalah bulan yang sangat mulia bulan yang sangat agung bagi kaum muslimin.
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
”Apabila datang Ramadhān tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan pun dibelenggu.”
(Hadīts shahīh riwayat Al-Bukhāri no 3277 dan Muslim no 1079, dari Abū Hurairah radhiyallāhu 'anhu)
Para ulama menjelaskan bahwa dibukanya pintu surga ini hakiki, yaitu dibuka pintu surga yang telah Allāh janjikan bagi orang-orang yang bertakwa.
Demikian pula bisa dipahami dibuka pintu surga yaitu dibukanya pintu amal kebaikan yang sangat banyak.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla melipatgandakan amalan orang-orang yang beramal dibulan ini dan sangat banyak ibadah-ibadah yang bisa kita lakukan di bulan ini.
Demikian pula kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam,
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
"Dan ditutup pintu-pintu neraka.”
Demikian pula ditutup pintu neraka secara hakiki, demikian pula di bulan mulia ini orang-orang menjadi sulit untuk berbuat maksiat, menjadi sulit untuk berbuat keburukan sebagaimana di bulan-bulan lainnya, dia berpuasa dia mengerjakan ibadah-ibadah kondisi lingkungan tidak memungkinkan dan seterusnya.
وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
"Demikian pula syaithan-syaithan dibelenggu.”
Sehingga mereka yang biasanya menggoda bani Adam (menggoda manusia) syaithan-syaithan besar ini dibelenggu oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Sehingga mereka tidak bisa lagi menggoda bani Adam.
Sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Dalam hadīts lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan,
أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خمسَ خِصَالٍ في رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهُنَّ أمَّةٌ من الأُمَمِ قَبْلَهاَ
"Di bulan Ramadhān umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya."
Apa itu?
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
خُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ
"Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misk.”
Karena puasa merupakan ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, bau mulut tersebut terjadi karena seseorang berpuasa di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Walaupun di sisi manusia mulutnya bau tetapi disisi Allāh lebih harum daripada misk. Karena itu hasil ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
وَتَسْتَغْفرُ لَهُمْ اْلمَلاَئِكَةُ حَتىَّ يُفْطِرُوْا
“Orang-orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para malāikat hingga mereka berbuka.”
Subhānallāh.
Dimintakan ampunan oleh malāikat !
Seorang dimintakan ampun oleh seorang kiai, oleh seorang ulama saja senang, apalagi dimintakan ampun oleh malāikat Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Makhluk Allāh yang tidak pernah bermaksiat kepada Allāh, makhluk Allāh yang dekat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Kemudian kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam,
وَيُزَيِّنُ اللهُ لَهُمْ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ، ثُمَّ يَقُوْلُ : يُوْشِكُ عِبَادِيْ الصَّائِمُوْنَ أَنْ يُلْقُوْا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَاْلأَذَى وَيَصِيْرُوْنَ إِلَيْكَ.
"Setiap hari di bulan Ramadhān Allāh memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allāh berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu (wahai surga)."
Seandainya kira mendapatkan berita, bahwa kita mendapatkan sebuah rumah dan rumah tersebut sedang dihias oleh presiden. Maka kita akan berbahagia dan bangga dan pasti kita mengharapkan rumah yang indah. Betapa tidak, yang menghias rumah adalah presiden.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang menghias jannah bagi seorang yang berpuasa.
وَتُصَفَّدُ فِيْهِ مَرَدَّةُ الشَّياَطِيْنِ ، وَلاَ يُخْلِصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كاَنُوْا يُخْلِصُوْنَ فِي غَيْرِه
"Di bulan ini para syaithan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.”
وَيَغْفِرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ
"Dan di akhir malam bulan Ramadhān Allāh memberikan ampunan.”
قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ : اَهِيَ لَيْلَةُ اْلقَدَرِ ؟
Kemudian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ditanya, “Apakah itu malam Lailatul Qadar?”.
قَالَ : لاَ ، وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ
Beliau menjawab: “Tidak demikian, ada ampunan lain yang Allāh berikan di akhir bulan Ramadhān karena Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengqiyaskan seorang pekerja akan diberikan upahnya apabila dì telah menyelesaikan pekerjaannya."
Demikianlah Allāh akan memberikan ampunan kepada hambaNya di bulan Ramadhān.
Demikian semoga bulan mulia ini bisa kita lewati dengan sebaik-baiknya, bulan mulia ini bisa kita manfaatkan dengan seoptimal mungkin.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم و الحمد لله رب العالمين
🌐 Cerkiis.blogspot.com