Sabtu, 07 Maret 2020

Kitab Syamail Muhammadiyah (Halaqah 6 / Hadits 5 Dan 6)

Kitab Syamail Muhammadiyah (Halaqah 6 / Hadits 5 Dan 6)

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 17 Jumada Al-Akhir 1441 H / 11 Februari 2020 M
👤 Ustadz Ratno, Lc
📗 Kitab Syamail Muhammadiyah
🔊 Halaqah 06 | Hadits 5 Dan 6
⬇ Download audio: bit.ly/SyamailMuhammadiyah-06

〰〰〰〰〰〰〰

*KITAB SYAMAIL MUHAMMADIYAH, HADITS 5 Dan 6*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد

Sahabat Bimbingan Islam yang semoga selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada pertemuan keenam ini, kita akan membaca hadits kelima dan keenam yang dibawakan oleh Imam At Tirmidzi dalam kitab Asy Syamail Al Muhammadiyyah. Beliau berkata :

 حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ: حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ مُسْلِمِ بْنِ هُرْمُزَ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: «لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالطَّوِيلِ وَلَا بِالْقَصِيرِ، شَثْنُ الْكَفَّيْنِ وَالْقَدَمَيْنِ، ضَخْمُ الرَّأْسِ، ضَخْمُ الْكَرَادِيسِ، طَوِيلُ الْمَسْرُبَةِ، إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ تَكَفُّؤًا كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ، لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» .

 حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، عَنِ الْمَسْعُودِيِّ، بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ

_(Imam At Tirmidzi membawakan hadist ini lengkap dengan jalur periwayatannya berjumlah dua jalur hingga Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu 'anhu, beliau berkata:)_

_“Rasulullah shallallāhu 'alayhi wa sallam bukanlah seorang yang terlalu tinggi namun juga tidak pendek. Kedua kulit telapak tangan dan telapak kaki Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam tebal. Kepala serta persendian Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam besar. Rambut yang diantara dada hingga pusar memanjang. Jika berjalan, seakan-akan beliau sedang berjalan menurun. Aku –kata Ali radhiyallāhu 'anhu- tidak pernah melihat orang seperti Beliau sebelum dan sesudahnya."_

Hadist ini diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi sendiri dalam kitab Jami’ atau Sunan At Tirmidzi dengan nomer 3637 dan beliau berkata tentang kedudukan hadist ini :

هذا حديث حسن صحيح

_“Hadist ini hasan shahih.”_

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari hadits yang baru saja kita baca tadi ?

1. Hadits ini memberikan informasi kepada kita bahwa Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah seorang yang kuat.

Dari mana kita ambil kesimpulan tersebut ?

Kesimpulan tersebut bisa kita simpulkan ketika shahabat Ali radhiyallāhu 'anhu menyampaikan bahwa kulit telapak tangan dan telapak kaki Beliau tebal, serta kepala dan persendian Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam yang mulia juga besar. Ini semua menandakan bahwa Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah seorang yang memiliki tubuh yang kuat.

2. Dari hadits ini, kita juga bisa menyimpulkan, bahwa Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki rambut halus yang memanjang diantara dada hingga pusar beliau yang mulia.

3. Dalam hadits ini kita juga bisa tahu tentang cara berjalan beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam. Disebutkan dalam hadist ketika beliau berjalan, seakan-akan beliau sedang berjalan menurun, langkah kakipun relatif cepat dan lebar, sebagaimana saat sedang berjalan menurun.

4. Dan Beliau merupakan seorang sosok yang tidak akan pernah ada yang menyamainya. Sebagaimana kata Ali radhiyallāhu 'anhu, “Aku tidak pernah melihat seorang seperti Beliau, sebelum dan sesudahnya.”

Dan ini semua karena beliau sangat sempurna, dan sangat sejuk untuk dipandang.

Semoga Allah karuniakan kepada kita rasa cinta kepada Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam, dan bisa mengikuti sunnah-sunnah yang Beliau ajarkan.

Dan semoga dengan kajian ini, jika suatu saat kita bermimpi bertemu Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam kita bisa memastikan bahwa orang yang nampak dalam mimpi kita itu benar-benar rasulullah shallallāhu 'alayhi wa sallam, bukan setan yang sedang menyamar.

Demikian kajian kita kali ini, semoga bermanfaat.

Wallahu Ta’ala A’lam bish shawab.

Akhukum fillah,

[Cerkiis.blogspot.com, Oleh: Ustadz Ratno, Dikantor Bimbingan Islam Yogyakarta]