Kamis, 23 Januari 2020

Cucok Meong


Cucok Meong


Kemarin ketika saya ngobrol ngobrol dengan junior rekan kerja saya, entah kenapa topik pembicaraan beralih dari masalah BUMN dan kultur feodalnya yang sedang jadi sorotan publik.

Berubah topiknya menjadi temuan LSL di kalangan pelajar SMP dan SMA, di Tulungagung.

Waktu itu kebetulan sekalian ngobrol, saya tunjukkan hasil browsing saya,

Quote :

TULUNGAGUNG, iNews.id – Sebanyak 175 pelajar pria di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur diduga pernah melakukan hubungan sesama jenis yang disebut sebagai lelaki seks dengan lelaki (LSL). Dari jumlah tersebut, 21 pelajar di antaranya positif tertular penyakit HIV.

Kasus itu terungkap setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung melakukan pemeriksaan VCT terhadap ratusan pelajar.

"Temuan ini berdasar hasil pemeriksaan VCT terhadap kelompok remaja LSL yang sudah kami lakukan," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka, Rabu (31/7/2019).


****

Ketika saya share informasi itu, junior rekan kerja saya menanggapi dengan hal yang mengejutkan saya.

"Dulu teman seangkatan kuliahku, juga ada 7 orang yang G** mas."

Aku sontak terkejut. Masak sih? Kok kamu bisa tau kalau temen seangkatanmu itu G** (atau Cucok Meong).

Junior saya nggak suka, karena saya tampak nggak percaya dan meragukannya. Maka dia bilang, "Ya tau karena orangnya ngomong sendiri ke aku".

Dia menjelaskan, bahwa seangkatan sering ngerjain tugas bersama dan belajar bersama. Ada yang terang-terangan bilang ke teman secara umum. Ada yang ngomong hanya pada orang tertentu saja.

Ada juga yang ketahuan ketika pacarnya cewek si cucok Meong itu iseng buka hpnya si cowoknya (yang ternyata cucok Meong itu), ada aplikasi chat yang biasa dipakai komunitas cucok Meong dan isinya ya gitu gitu... Jadi pacarannya sama cewek itu hanya untuk sebagai kedok saja.

Junior kerja saya juga cerita, orang tua temannya juga sampai pernah minta tolong, agar anaknya si A jangan suka bergaul dengan si B dan C yang juga teman seangkatan. Karena memang si B dan C itu Cucok Meong.

Junior saya sampai untuk meyakinkan saya, dia ambil hp nya dan buka medsos nya. Diperlihatkan kepada saya beberapa teman seangkatannya yang cucok Meong itu. Sekarang juga ada yang kerja di salah satu BUMN paling kondang di Indonesia ini.

Dia juga cerita bahwa di kampusnya itu ada komunitas informal Cucok Meong yang khusus untuk civitas akademika di situ saja. Komunitas itu bahkan sampai pernah bikin film indie semacam untuk komunitas sinematography mengenai Cucok Meong, yang diperankan oleh pemeran cucok meong civitas akademika itu.

Junior saya pernah lihat film itu sekilas saja, dan kemudian langsung berpaling tidak mau lihat.

Di balik rasa terkejutku, aku pun penasaran dan bertanya "Apakah ciri ciri cucok Meong itu gayanya melambai?" Dijawabnya, "Hmm nggak mas. Mungkin ada yang seperti itu, tapi biasanya justru yang malah kayak macho, bagus, tegap. Sukanya pakai baju putih, dan kemudian seterusnya gitulah".

"Ow biasanya memiliki selera fashion yang bagus gitu ya?" (Bukan yang "kemproh" dan suka pakai baju apa adanya kayak lelaki slebor pada umumnya).

"Iya mas. Kurang lebih gitu" demikian jawab junior kerja saya.

****

BTW junior kerja saya ini mungkin sekitar 8-9 tahun angkatannya di bawah saya kalau dihitung dari angkatan kuliahnya. Tapi dia beda almamater. Dia juga sama-sama lulusan PTN terkemuka di Indonesia seperti saya, yang mana semua orang di Indonesia pasti tau kampus itu, hanya saja kita beda kampus.

Ohya junior saya ini wanita lho. Hanya saja bedanya, walau dia junior tapi dia sudah memiliki master degree Di bidang teknik. Sedangkan saya masih tetap bachelor degree saja sejak dulu dan males kuliah lagi hehe...

Kalau nikah lagi?... Hmm kasih tau nggak ya? :p

Yang penting pokoknya I love my wife. Dan saking cintanya, males mikirin kayak gitu. Berat di ongkos dan tanggung jawab hehe.

***

Anyway kemudian saya pun comment, "Di zaman saya kuliah, hal hal seperti itu tidak pernah terpikirkan sama sekali. Membayangkan saja nggak".

Maksud saya, hanya dengan jarak 8-9 tahun saja, perubahan gaya anak kuliahan sudah beda banget. Jadi lebih berbahaya.

Di samping cubicle saya, kebetulan juga anak baru yang fresh grad banget yang statusnya hire. Bukan permanent employee. Dia juga lulusan salah satu PTN ternama di Indonesia, hanya saja dia juga beda almamater dengan kami berdua. Mungkin dia itu kuliahnya angkatan 2016 atau 2017 gitu masuknya. Kalau anak fresh grad hire Ini laki-laki.

Anak fresh grad hire Ini nimbrung sambil berkata, "Teman seangkatan saya juga ada yang begitu. Jadi kami sekelompok pernah belajar bersama. Nah kebetulan ketika dia pergi, kami iseng usilin lihat history browsingnya. Ternyata history browsingnya yang dilihat yang begitu begitu...."

***

Jadi kesimpulannya, bahaya yang mengintai anak zaman now ini jauh lebih berbahaya dibandingkan yang dulu.

Saingan wanita itu sudah bukan wanita lagi, tapi saingan sama laki-laki juga. Dan wabah cucok meong ini sudah menyebar kemana mana.

Semoga kita dan seluruh anak keturunan kita ini dijaga dan dijatuhkan dari bahaya cucok meong yang semakin merajalela ini. PR sebagai orang tua juga semakin bertambah. Tidak hanya menjaga anak dari pergaulan bebas laki wanita, tapi juga harus menjaga anak dari pergaulan cucok meong yang lebih berani pada zaman sekarang ini dan lebih berbahaya itu.

[Cerkiis.blogspot.com, Disalin dari tulisan : Ustadz Kautsar Amru, Kamis, 27 Jumadilawal 1441 H / 23 Januari 2020 M]