ISLAM TETAP TERJAGA
Islam diturunkan Allâh Azza wa Jalla untuk seluruh manusia, dimanapun mereka berada. Islam tidak hanya berlaku di Arab saja atau ditempat-tempat tertentu lainnya. Allâh Azza wa Jalla tegaskan dalam al-Qur’an tentang Muhammad Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , yang diutus membawa agama yang hanif ini:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [Al-Anbiyâ’/21:107]
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
Katakanlah: Hai manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allâh kepadamu semua [al-A’râf/7:158]
Para Ulama Ahli tafsir dari kalangan Sahabat Radhiyallahu anhum dan Tabi’in, seperti ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dan Imam Qatadah al-Bashri menafsirkan ayat di atas bahwa Allâh Azza wa Jalla mengutus Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada semua golongan manusia dan jin, baik dari kalangan bangsa ‘Arab maupun ‘Ajam (selain bangsa Arab).
Bahkan ini merupakan salah satu keistimewaan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada Nabi kita. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
Dulu para Nabi diutus kepada kaumnya sendiri sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia [HR. Al-Bukhâri, 1/128 dan Muslim, no. 521]
Oleh karena itu, dalam Islam, keutamaan dan kemuliaan di sisi Allâh Azza wa Jalla bukan ditentukan dengan suku bangsa atau golongan tertentu. Ketakwaan dan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla , itulah yang menentukannya, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla berfirman al-Qur’an Surat al-Hujurat ayat ke-13.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ وَلاَ عَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلاَ أَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى
Ketahuilah bahwa tidak ada keutamaan bagi orang ‘Arab di atas orang ‘Ajam (non ‘Arab), tidak keutamaan bagi orang ajam di atas orang arab, juga bagi yang berkulit merah di atas yang berkulit hitam atau bagi yang berkulit hitam di atas yang berkulit merah kecuali dengan sebab ketakwaan. [HR. Ahmad, 5/411 dan lain-lain, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahîhah, no. 2700].
Karena Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk semua manusia, berarti syari’at yang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa juga berlaku bagi semua orang yang masih hidup sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus hingga hari kiamat. Oleh karena itu, barangsiapa yang telah sampai kepadanya ajakan untuk mengikuti agama Islam kemudian dia menolaknya, maka dia termasuk penghuni neraka Jahannam pada hari kiamat kelak.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Allâh yang jiwaku (ada) di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari umat ini mendengarkan (sampai kepadanya) tentang aku (syariat Islam yang aku bawa), baik dia orang yang beragama Yahudi atau Nashrani, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan agama yang aku bawa, kecuali dia termasuk penghuni neraka (di akhirat nanti). [HR. Muslim, no. 153]
Itulah diantara keistimewaan Islam yang dibawa oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam yangdilanjutkan oleh para Sahabat, tabi’in dan tabi’in serta orang-orang yang terus mengikuti mereka sampai hari kiamat. Ajarannya akan tetap terjaga, meskipun musuh terus berusaha merusaknya.
Semoga Allâh Azza wa Jalla menganugerahkan keistiqamahan di atas Islam kepada kita sampai kematian datang menjemput.
[Cerkiis.blogspot.com, Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XIX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
Bahkan ini merupakan salah satu keistimewaan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada Nabi kita. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
Dulu para Nabi diutus kepada kaumnya sendiri sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia [HR. Al-Bukhâri, 1/128 dan Muslim, no. 521]
Oleh karena itu, dalam Islam, keutamaan dan kemuliaan di sisi Allâh Azza wa Jalla bukan ditentukan dengan suku bangsa atau golongan tertentu. Ketakwaan dan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla , itulah yang menentukannya, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla berfirman al-Qur’an Surat al-Hujurat ayat ke-13.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ وَلاَ عَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلاَ أَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى
Ketahuilah bahwa tidak ada keutamaan bagi orang ‘Arab di atas orang ‘Ajam (non ‘Arab), tidak keutamaan bagi orang ajam di atas orang arab, juga bagi yang berkulit merah di atas yang berkulit hitam atau bagi yang berkulit hitam di atas yang berkulit merah kecuali dengan sebab ketakwaan. [HR. Ahmad, 5/411 dan lain-lain, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahîhah, no. 2700].
Karena Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk semua manusia, berarti syari’at yang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa juga berlaku bagi semua orang yang masih hidup sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus hingga hari kiamat. Oleh karena itu, barangsiapa yang telah sampai kepadanya ajakan untuk mengikuti agama Islam kemudian dia menolaknya, maka dia termasuk penghuni neraka Jahannam pada hari kiamat kelak.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Allâh yang jiwaku (ada) di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari umat ini mendengarkan (sampai kepadanya) tentang aku (syariat Islam yang aku bawa), baik dia orang yang beragama Yahudi atau Nashrani, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan agama yang aku bawa, kecuali dia termasuk penghuni neraka (di akhirat nanti). [HR. Muslim, no. 153]
Itulah diantara keistimewaan Islam yang dibawa oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam yangdilanjutkan oleh para Sahabat, tabi’in dan tabi’in serta orang-orang yang terus mengikuti mereka sampai hari kiamat. Ajarannya akan tetap terjaga, meskipun musuh terus berusaha merusaknya.
Semoga Allâh Azza wa Jalla menganugerahkan keistiqamahan di atas Islam kepada kita sampai kematian datang menjemput.
[Cerkiis.blogspot.com, Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XIX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]