Jika anak kecil bersin, namun tidak membaca hamdalah, apakah kita dianjurkan mengucapkan yarhamukallah…? Mohon penjelasannya..
Jawab :
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Kita diperintahkan untuk mendoakan orang yang bersin, yang mengucapkan hamdalah seusai bersin. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,
عَطَسَ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَمَّتَ أَحَدَهُمَا وَلَمْ يُشَمِّتْ الْآخَرَ فَقِيلَ لَهُ فَقَالَ؛ “هَذَا حَمِدَ اللَّهَ ، وَهَذَا لَمْ يَحْمَدْ اللَّهَ”
Ada 2 orang yang bersin di dekat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang satu beliau doakan, dan yang satu tidak beliau doakan. Ketika beliau ditanya alasannya, jawab beliau,
“Dia membaca hamdalah, sementara yang ini tidak membaca hamdalah.” (HR. Bukhari 6221 & Muslim 2991)
Dalam hadis lain, dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتُوهُ، وَإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَلَا تُشَمِّتُوهُ
Apabila ada diantara kalian bersin dan dia memuji Allah (membaca hamdalah) maka doakan dia. Dan jika dia tidak membaca hamdalah, maka jangan doakan dia. (HR. Ahmad 19696 & Muslim 2992).
Yang dimaksud mendoakan di sini adalah mengucapkan “yarhamukallah…”
An-Nawawi mengatakan,
هذا تصريح بالأمر بالتشميت إذا حمد العاطس وتصريح بالنهي عن تشميته إذا لم يحمده فيكره تشميته إذا لم يحمد فلو حمد ولم يسمعه الإنسان لم يشمته وقال مالك لايشمته حتى يسمع حمده
Ini penegasan bahwa perintah mendoakan orang yang bersin, berlaku jika dia membaca hamdalah. Dan berisi penegasan larangan mendoakan orang yang bersin, yang tidak memuji Allah. Karena itu, makruh mendoakan orang yang bersin, yang tidak membaca hamdalah. Jika orang yang bersin itu membaca hamdalah, namun tidak didengar orang, maka dia tidak diperintahkan mendoakannya. Imam Malik mengatakan, “Tidak perlu mendoakannya sampai dia mendengar yang bersin membaca hamdalah.” (Syarh Sahih Muslim, 18/121).
Bagaimana Jika Anak Kecil Bersin?
Hukumnya sama seperti orang dewasa. Jika dia membaca hamdalah, maka orang yang mendengarnya harus mendoakan yarhamukallah… sebaliknya, jika anak itu tidak mengucapkan hamdalah, tidak didoakan yarhamukallah…
Ar-Ruhaibani dalam kitab Mathalib Ulin Nuha dinyatakan,
(ويقال لصبي عطس وحمد: بورك فيك أو) يقال له: (جبرك الله أو) يقال له: (يرحمك الله) قاله الشيخ عبد القادر
Untuk anak yang bersin dan membaca hamdalah, kita doakan ‘buurika fiik…’ (semoga kamu diberkahi) atau ‘Jabarakallah…’ (semoga Allah menyempurnakanmu), atau ‘yarhamukallah…’ (semoga Allah merahmatimu), demikian yang dinyatakan Syaikh Abdul Qadir. (Mathalib Ulin Nuha, 1/945).
Beliau juga mengatakan,
(وكره تشميت من لم يحمد) ، لحديث أبي موسى… (ويعلم صغير وقريب عهد بإسلام الحمد لله) وكذلك يعلم من نشأ ببادية بعيدة، لأنه مظنة الجهل بذلك
Makruh mendoakan untuk orang bersin yang tidak membaca hamdalah, berdasarkan hadis dari Abu Musa… sementara anak kecil atau orang yang baru masuk islam diajari hamdalah. Demikian pula orang yang tinggal di pelosok jauh. Karena kemungkinan besar mereka tidak tahu. (Mathalib Ulin Nuha, 1/945).
Ketika anak kecil bersin
Memahami hal ini, jika ada anak kecil yang bersin, dan dia bisa diajari, maka sebaiknya dia diajak untuk membaca hamdalah. Misalnya, ditanya, “Kalau bersin membaca apa?” setelah dia menjawab ‘Alhamdulillah’, selanjutnya orang tuanya atau siapapun di dekatnya bisa mendoakan, “yarhamukallah…”
Sementara jika yang bersin anak kecil yang belum bisa diajari, misalnya masih bayi, apakah bisa diwakili orang tua atau walinya?
Dalam Adab Syar’iyah Ibnu Muflih dinyatakan,
وإن كان طفلا حمِدَ اللهَ وَلِـيُّه أو مَن حَضَره وقيل له: نحو ذلك
Jika dia bayi, maka yang membaca hamdalah adalah walinya atau orang yang ada di tempat, lalu didoakan seperti itu (yarhamukallah…). (al-Adab as-Syar’iyah, 2/343).
Demikian, Allahu a’lam.
[Cerkiis.blogspot.com, Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)]