Jumat, 15 April 2016

Dibunuh Lebih Baik Daripada Mengkhianati Saudaraku


Suatu hari al-Hajjaj memeriksa penjaranya. Ketika mendatangi seseorang ia berkata, “Apa kesalahanmu?”

Ia menjawab, “Semoga Allah memberikan kemaslahatan pada Amir. Petugas patroli menangkapku. Aku akan beri tahu engkau perihalku. Jika kebohongan bisa menyelamatkanku, maka kejujuran lebih bisa menjamin kepada keselamatan.”

Al-Hajjaj bertanya, “Bagaimana ceritamu bisa sampai di sini?”

Orang itu berkata, “Aku adalah saudara dari seorang laki-laki yang diutus Amir ke Khurrasan. Tanpa sadar, istrinya bertemu denganku. Suatu hari, istrinya mengutus seseorang untuk menyampaikan surat kepadaku yang isinya, ‘Ada surat dari saudaramu, mari kita baca bersama.’

Aku pun mendatanginya. Ia terus berbicara denganku sampai waktu Isya’, kemudian menyatakan keinginannya. Ia mengajakku berbuat mesum. Aku tidak mau. Ia berkata, engkau tidak mau melakukan, aku akan meneriakimu maling.’

Karena aku ngotot tidak mau, ia berteriak. Aku pun lari. Bagiku dibunuh lebih baik daripada mengkhianati saudaraku. Tiba-tiba aku bertemu dengan petugas patroli, lalu mereka menangkapku.” Al-Hajjaj tahu apa yang diceritakan itu benar, maka ia pun dibebaskan.”

[Cerkiis.blogspot.com, Akhbaru an-Nisa’, Ibnul Qoyyim hal.39, Artikel : Kisah Islam (Disini)