Jumat, 16 Oktober 2020


ITSAR, SIKAP YANG HARUS KITA MILIKI DI MASA PANDEMI

Itsar adalah karakter mendahulukan orang lain yang lebih membutuhkan. Di masa pandemi semacam ini, hendaknya karakter ini ada pada diri kita. Selalulah kita melihat ke bawah. Kalau ada yang lebih membutuhkan bantuan daripada kita, maka berikanlah bantuan padanya.

Karakter yang mulia ini banyak dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah. Di antaranya disebutkan oleh Al Imam Ibnul Jauzi dalam Shifatus Shafwa (1/186) bahwa Malik Ad Dar meriwayatkan bahwa Umar bin Al Khatthab radhiyallahu anhu memasukkan 400 dinar ke dalam sebuah kantong, lalu dia berkata kepada pelayannya,

“Bawalah uang ini kepada Abu Ubaidah, kemudian diamlah sesaat di rumahnya agar dirimu bisa melihat apa yang dilakukannya.”

Pelayan itu lalu berangkat dan berkata kepada Abu Ubaidah, “Amirul Mukminin berpesan kepadamu agar engkau menggunakan ini untuk keperluanmu.”

Abu Ubaidah radhiyallahu anhu kemudian berkata, “Semoga Allah semoga Allah memanjangkan usia beliau dan merahmatinya.”

Kemudian Abu Ubaidah radhiyallahu anhu berkata, “Wahai pelayan, berikan tujuh dinar kepada fulan, lima dinar kepada fulan...,” sampai uang itu tidak tersisa.

Maka pelayan itu kembali dan mengabarkan apa yang dilakukan oleh Abu Ubaidah kepada Umar.

Ternyata Umar telah menyiapkan jumlah yang sama untuk Mu'adz bin Jabal radhiyallahu anhu.

Umar berkata kepada pelayannya, “Bawalah ini kepada Mu'adz bin Jabal, kemudian diamlah sesaat di rumahnya agar engkau melihat apa yang dilakukannya.”

Pelayan itu berangkat, dan dia berkata kepada Mu'adz, “Amirul Mukminin berpesan kepadamu agar menggunakan ini untuk keperluanmu.”

Maka Mu'adz berkata, “Semoga Allah memanjangkan usia dan merahmatinya. Bawalah sekian ke rumah fulan, sekian lagi ke rumah fulan.”

Maka isteri Mu'adz melihat dan berkata, “Demi Allah, wahai suamiku, kita adalah orang-orang miskin, sisakan untuk kita.”

Dari empat ratus dinar, yang tersisa dalam kantong hanya dua dinar. Maka Mu'adz memberikannya kepada sang istri.

Pelayan itu pulang kepada Umar dan menyampaikan apa yang dia lihat, maka Umar berbahagia dengan itu. Dia berkata, “Mereka adalah saudara, sebagian dari sebagian yang lain.”

Semoga kita bisa meneladani para salafuna shalih ridhwanallah alaihim ajma’in.

وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ

Dan mereka mengutamakan saudara mereka atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka sendiri memerlukan.. (Al Hasyr: 9)

♻ Ustadz Wira Bachrun
🌐 Cerkiis.blogspot.com