[Dermawan Itu Tidak Sama Dengan Boros Memberi]
Perbedaan kedermawanan (الجود) dengan boros dalam memberi (الإسراف في العطاء) bisa dilihat dari sisi objek yang diberi dan juga nominalnya. Orang dermawan membidik objek yang tepat dan sesuai. Sementara orang boros kerapkali tidak begitu. Orang dermawan memberi objek yang tepat dengan kadar yang dipertimbangkan. Sementara orang boros tidak memikirkan kadar yang tepat.
Anda memberi anak kecil uang 5 juta padahal ia tidak membutuhkannya merupakan sikap tidak bijaksana dan boros memberi.
Sementara Allah menginginkan kita bersikap pertengahan dalam berinfaq dan menafkahi. Firman-Nya:
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ وَكَانَ بَيۡنَ ذَٰلِكَ قَوَامٗا
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." [Q.S. Al-Furqan, ayat 67]
Betapa adanya hamba Allah memberi banyak pihak yang jauh, tidak dikenal dan belum tentu butuh, selagi meninggalkan pihak yang dekat, dikenal dan sedang butuh. Ini merupakan bentuk salah objek dan tidak bijaksana.
Prioritaskan orang terdekat sebelum terjauh. Juga pertimbangkan orang paling membutuhkan sebelum lainnya. Semoga bermanfaat.
♻ Ustadz Hasan Al Jaizy