Kamis, 28 September 2017
Dilarang Menyebut “Lelaki Buaya” atau “Kupu-kupu Malam”
Dilarang Menyebut “Lelaki Buaya” atau “Kupu-kupu malam”
Jika seorang wanita menyebut kawannya lelaki, ‘Dasar lelaki buaya’, apakah ini termasuk tuduhan berzina?
Pelestarian Situs Sejarah Dalam Timbangan Islam
Oleh Ustadz Abu Minhâl
Sejak pertama kemunculannya, risalah Islam sangat menentang praktek yang mengarah pada pengakuan atau keyakinan adanya kekuasaan selain Allah Ta’ala di alam semesta ini, dan demikianlah substansi Islam. Yaitu risalah yang mengajarkan tauhid. Dan selanjutnya menyeru kepada manusia, supaya beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mewanti-wanti agar manusia tidak terbawa kepada perbuatan syirik, karena ketundukan itu hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata.
Minggu, 24 September 2017
Ucapan Salam, Amalan Mulia yang Ditinggalkan
Alhamdulillah wash sholaatu was salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man taabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.
An Nawawi menyebutkan dalam Shohih Muslim Bab ‘Di antara kewajiban seorang muslim adalah menjawab salam’. Lalu dibawakanlah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ ». قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ ».
“Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang menanyakan, ”Apa saja keenam hal itu?” Lantas beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya, (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya, (3) Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya, (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’), (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim no. 2162)
Hukum Ucapan Selamat Pagi
Saudaraku, Islam sungguh memiliki ajaran yang amat mulia nan indah. Ketiga bertemu saja setiap muslim disunnahkan saling mengucapkan salam. Dan ucapan salam “assalamu’alaikum”, sungguh isinya adalah do’a agar saudara kita diberi keselamatan. Adakah ajaran agama lain yang seindah ini?
Namun sebagian muslim lebih senang mengucapkan selamat pagi dibanding ucapan salam. Bagaimana hukum akan hal ini?
Ketua Komisi Fatwa di Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’) di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya, “Aku ingin mengetahui bagaimana hukum ucapan ‘selamat pagi’ (shobahul khoir), apakah diperbolehkan?”
Namun sebagian muslim lebih senang mengucapkan selamat pagi dibanding ucapan salam. Bagaimana hukum akan hal ini?
Ketua Komisi Fatwa di Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’) di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya, “Aku ingin mengetahui bagaimana hukum ucapan ‘selamat pagi’ (shobahul khoir), apakah diperbolehkan?”
Sabtu, 23 September 2017
Ghashb (Merampas Harta Orang Lain)
Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
Definisi Ghashb
Ghashb yaitu merampas hak orang dengan cara yang tidak dibenarkan.
Hukum Ghashb
Ghashb adalah perbuatan zhalim dan kezhaliman adalah kegelapan di hari Kiamat.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” [Ibrahim: 42-43]
Mencuri Adalah Sebuah Kezaliman
Perbuatan mencuri merupakan tindak kedzaliman terhadap kaum muslimin. Kedzaliman terhadap harta mereka
Sufyan Ats Tsauri pernah berkata,
لأنْ تلقى الله تعالى بسبعين ذنباً فيما بينك وبينه؛ أهونُ عليك من أن تلقاه بذنب واحد فيما بينك وبين العباد
“Andai anda bertemu Allah dengan memikul 70 dosa yang kaitannya antara anda dan Dia, itu lebih ringan daripada engkau bertemu Allah, dengan membawa satu dosa, namun dosa itu kaitannya antara dirimu dengan manusia” (lihat: Tanbih al Ghofilin, hal. 380).
Berita Dan Bahayanya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar desas-desus yang tidak jelas asal-usulnya. Kadang dari suatu peristiwa kecil, tetapi dalam pemberitaannya, peristiwa itu begitu besar atau sebaliknya. Terkadang juga berita itu menyangkut kehormatan seorang muslim. Bahkan tidak jarang, sebuah rumah tangga menjadi retak, hanya karena sebuah berita yang belum tentu benar. Bagaimanakah sikap kita terhadap berita yang bersumber dari orang yang belum kita ketahui kejujurannya?
Mendengar Dan Taat Merupakan Kekuatan Umat
Oleh Syaikh Dr. Ibrahim bin 'Amir ar Ruhaili –hafizhahullah-
Pengantar
Berikut ini adalah kajian yang disampaikan oleh Syaikh Dr. Ibrahim bin 'Amir ar Ruhaili, seorang guru besar jurusan aqidah pada Universitas Islam Madinah, KSA, pada Daurah ke VI di Lawang, Jatim, yang diselenggarakan oleh Ma'had al Irsyad al 'Ali as Salafi, Surabaya, tanggal 20-25 Jumada ats Tsaniyah 1427 H/16-21 Juli 2006 M.
Bahaya Mencemooh Agama
Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Atsari
Diantara sifat orang beriman adalah mengagungkan Allah dan mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. [Al Hajj:32]
Jumat, 22 September 2017
Surat Terbuka Bagi Kaum Muslimin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Himbauan kepada kaum muslimin yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan yang peduli kepada Masjid Imam Ahmad bin Hanbal – Bogor.
Masjid Imam Ahmad bin Hanbal (MIAH) berdiri sejak tahun 2001 di baranangsiang Bogor dan telah mempunyai IMB Nomor 654.8/SK 51-DISKIM th 2001. Masjid ini berjalan selama 15 tahun sebagaimana masjid pada umumnya, tidak ada gesekan, tidak ada bentrokan, tidak ada tindakan anarkis, selama 15 tahun kami dapat bermualah dengan baik dengan lingkungan sekitar. Meskipun demikian ada oknum-oknum tertentu yang menuduh kami dengan tuduhan-tuduhan bohong, diantarnya bahwa kami eksklusif. Padahal Masjid MIAH ini terbuka untuk seluruh kaum muslimin, mereka semua dapat melaksanakan sholat, dapat membaca AlQur’an, dapat mengkaji Ilmu yang bermanfaat dan lain-lainnya.
Kamis, 21 September 2017
Nasibnya Telah Tercoreng Di Dahinya
Murkanya Bung Karno Atas Keputusan Muktamar Alim-Ulama 1957 di Palembang Yang Mengharamkan Ajaran Komunis dan PKI di Indonesia
Tulisan Ulama Besar BUYA HAMKA Untuk Menyegarkan Kembali Ingatan Kita Menyambut Tahun Baru 1439 Hijriah.
Mari kita segarkan kembali ingatan kita bahwa menegakkan kebenaran itu selalu penuh tantangan. Belum tentu yang benar itu tampak diikuti secara gegap gempita dengan segala kebesarannya. Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.
Menghargai Pendapat Orang Lain
Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Azza wa Jalla, Dzat yang telah mengangkat kedudukan para ulama yang bertakwa. Shalawat dan salam kepada Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam penutup para nabi. Juga kepada keluarga, para sahabat dan yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
Sembilan Tuduhan Dusta Terhadap Syaikh Al-Albani
Oleh Gholib Arif Nushoiroot
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah.
Wa Ba’du.
Al-Albani rahimahullah, ahli hadits abad ini, dijuluki sebagai muhaddits As-Syam (ahli hadits negeri Syam) –andai saja dijuluki sebagai Muhadditsud Dunya (ahli hadits dunia)- tentu ia berhak menyandangnya, wa la uzakki’ ala Allahi ahada. Beliau sebagaimana ulama lainnya, pernah dilontarkan kepadanya tuduhan-tuduhan dan kedustaan-kedustaan.
Selasa, 19 September 2017
Mencari Kepastian Dari Allah Dan Rasul-Nya
MENCARI KEPASTIAN DARI ALLAH DAN RASULNYA.[1]
Oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilali
Terkadang para da’i yang mengajak manusia kepada agama Allah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan, yang isinya penjelasan mengenai sebab hukum-hukum syari’at. Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan itu, ialah untuk menimbulkan keragu-raguan seorang muslim terhadap Rabbnya.maka sebagian para da’i pun cenderung untuk menjelaskan secara panjang lebar hikmah dibalik syari’at-Nya yang dikehendaki oleh (Allah) pembuat syari’at yang Maha Bijaksana.
Contohnya, sebagaimana pertanyaan berikut :
Antara Taqlid Dan Ittiba’
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
Ittiba’ (mengikuti) kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada wahyu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya. Alloh jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.
Tidak ada yang membangkang kepada perintah Alloh tersebut kecuali orang-orang yang taqlid kepada nenek moyangnya atau kebiasaan yang berlaku di sekelilingnya atau hawa nafsunya yang mengajak untuk membangkang dari perintah AlIoh. Mereka tolak datangnya kebenaran karena taqlid.
Senin, 18 September 2017
Kafirkah Orang Yang Tidak Mengkafirkan Orang Kafir?
Dalam masalah vonis kafir, pertama kita harus mengetahui, takfir (memvonis kafir) merupakan hukum syar’i. Artinya, harus merujuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana halnya hukum-hukum syar’i yang lain. Takfir merupakan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Penerapan hukum wajib dan hukum haram, penetapan pahala dan siksa, penetapan hukum kafir atau fasiq, rujukannya ialah Allah dan Rasul-Nya. Siapapun tidak berhak menetapkan hukum dalam masalah ini. Sesungguhnya wajib bagi siapa saja mewajibkan yang telah diwajibkan Allah dan Rasul-Nya dan mengharamkan yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya” [1]
Hukum Menamai Negeri Yahudi Dengan Israel
MUQADDIMAH
Segala puji bagi Alloh, sholawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Amma ba’du
Di antara fenomena ganjil yang tersebar yang tersebar di kalangan kaum muslimin adalah menamai dan menyebut negeri Yahudi yang dimurkai Alloh dengan “Israel”!
Jumat, 15 September 2017
Memahami Kufrun Duna Kufrin
MEMAHAMI KUFRUN DUAN KUFRIN
Oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilali hafizhahullah
Pertanyaan :
Syaikh Salim bin Id Al-Hilali ditanya : Bagaimana pendapat Anda tentang sebagian da’i yang mengatakan bahwa perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, yaitu kufrun duna kufrin (kekafiran di bawah kekafiran, yaitu kekafiran yang tidak mengeluarkan dari Islam,-red) berlaku bagi pemerintah yang menjadikan Islam sebagai hukum, lalu dalam beberapa masalah dia menyeleweng ; bukan pada pemerintah yang memang undang-undang mereka tidak menjadikan Islam sebagai sumber hukum, walaupun dia beragama Islam, maka itu adalah kufur Akbar.
Hakekat Yang Tersembunyi Dari Sayyid Quthub
Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga, dan pada sahabat, serta siapa saja yang mengikuti petunjuknya. Amma ba’du.
Wahai saudaraku yang mengidamkan jalan sunnah, serta keselamatan dari bid’ah-bid’ah dan hizbiyah (fanatik golongan). Inilah sebagian perkataan, yang dikumpulkan untuk anda, agar anda memiliki kejelasan sikap serta dasar ilmu dalam beragama, dan hendaklah anda berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perang pemikiran yang penuh dengan dosa. Hal ini telah memenuhi buku-buku orang-orang yang dikenal sebagai para pemikir Islam, semisal Sayyid Quthub yang nisbatnya kepada kelompok Ikhwanul Muslimin.
Di Antara Sifat-Sifat Yahudi
DI ANTARA SIFAT-SIFAT YAHUDI [1]
Yahudi adalah satu bangsa yang rusak dan pembuat makar. Ini merupakan hukum Allah terhadap mereka. Pada kesempatan ini kami akan berusaha untuk memaparkan sebagian sifat dan akhlaq mereka yang di ambil dari Kitab Allah yang Maha Bijaksana dan Maha mengetahui tentang mereka dan juga diambil dari Sunnah Rasulullah, yang beliau tidaklah mengucapkan sebuah perkataan berdasarkan nafsunya. Karena keterbatasan ringkasan ini, sehingga tidak mungkin untuk menyebutkan sifat dan akhlaq mereka secara rinci, maka kami sebutkan sebagian contoh dari sifat dan akhlaq mereka, diantaranya adalah:
Tujuan Hidup Seorang Muslim
Oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsary
Setiap orang yang mendalami Al-Qur'an dan mempelajari Sunnah tentu mengetahui bahwa puncak tujuan dan sasaran yang dilakukan orang Muslim yang diwujudkan pada dirinya dan di antara manusia ialah ibadah kepada Allah semata.
Tidak ada jalan untuk membebaskan ibadah ini dari setiap aib yang mengotorinya kecuali dengan mengetahui benar-benar tauhidullah.
Kamis, 14 September 2017
Yahudi Musuh Agama !!!
Oleh Redaksi Majalah Salafiyah Al-Ashalah
Musuh-musuh Islam dan orang-orang bodoh yang mengikuti mereka, berusaha menggambarkan bahwa hakikat permusuhan kita melawan Yahudi hanyalah permusuhan memperebutkan wilayah perbatasan, permasalahan pengungsi dan sumber air. Dan permusuhan seperti ini mungkin diselesaikan dengan cara hidup berdamai dan mengganti para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dengan tempat tinggal baru, serta memperbaiki kondisi kehidupan mereka, menempatkan mereka di berbagai wilayah, dan mendirikan pemerintahan sekuler yang hidup dibawah kaki tangan Yahudi ; yang menjadi dinding keamanan bagi negara Yahudi.
Antara Syari'at Dan Problema Kontemporer
Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Pertanyaan
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Ada beberapa hal yang memaksa seseorang sedikit menunjukkan sikap lunak manakala menghadapi sebagian problematika yang berkembang di lapangan terkait dengan problematika-problematika kontemporer. Hal ini banyak sekali menyita perhatian anak-anak generasi sekarang ini dan banyak pula manusia yang terjerumus ke dalamnya sementara mereka bingung antara memilih hukum-hukum syari'at dari satu sisi dan tuntunan dunia kontemporer dari sisi yang lain. Contohnya, masalah televisi, ikhtilath (percampurbauran antara bukan mahram), problematika seputar pariwisata, bunga riba dan problematika-problematika lainnya yang dapat melelahkan generasi saat ini. Jadi, bagaimana berinteraksi dengan problematika-problematika yang demikian rumit tersebut ?
Rabu, 13 September 2017
Memohon Kepada Allah Agar Menolong Ulama-Ulama Kita Dari Mulut-Mulut Orang Bodoh
Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: "Membesar-besarkan kesalahan ulama adalah merupakan kebiasaan banyak para pemuda. Bagaimana Syaikh dapat memberikan pengarahan dalam sisi ini?".
Kapan Seseorang Menyalahi Paham Salaf Dan Dikatakan Bukan Salafi ? Bagaimana Membantah Ahli Bid'ah?
Oleh Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr
KAPAN SESEORANG MENYALAHI PAHAM SALAF DAN DIKATAKAN BUKAN SALAFI ?
Pertanyaan
Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr ditanya : Kapan seseorang dikatakan menyelisihi paham salaf, dengan kata lain kapan dia dikatakan bukan seorang salafi ? dan bolehkah kita katakan bahwa si fulan salafi aqidahnya tetapi ikhwani manhajnya?
Selasa, 12 September 2017
Ulama-Ulama Pembela Da'wah Salafiyah Dahulu Hingga Sekarang
Oleh Syeikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al Atsari
Sesungguhnya segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kami memohon pertolongan, ampunan, dan perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla dari keburukan–keburukan diri kami dan kejelekan – kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya dan barang siapa disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberi petunjuk kepadanya Subhanahu wa Ta'ala.
Hakikat Islam
Oleh Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi
Pagi itu pukul 10.00 WIB, hari Kamis tanggal 9 Desember 2004, saya bersama dua ikhwan turut menemani Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi yang akan memberikah ceramah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam perjalanan, disela-sela kesibukan Syaikh membolak-balik lembaran koran berbahasa Arab ter*bitan Yordania itu, kami mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan informasi-informasi penting seputar IAIN dan pergolakan pemikiran yang terjadi di dalamnya. Sebuah dialog yang membuat Syaikh terperanjat dan terperangah, sehingga Syaikh menyuruh saya untuk menuliskan poin-poin yang dianggap urgen untuk ditanggapi. Sayapun menulis 10 poin dan menyodorkan kepada beliau.
Senin, 11 September 2017
Kalian Akan Dipimpin Oleh Orang Yang Seperti Kalian
Oleh Syaikh Abdulmalik bin Ahmad bin al-Mubarak Ramadhani
Ungkapan ini bukan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meski sangat terkenal di tengah masyarakat[1]. Ungkapan ini adalah sebuah kata hikmah yang sering diungkapkan oleh para sejarawan dan ahli sosial. Seakan ungkapan tersebut sudah menjadi kaidah baku dalam masalah kepemimpinan dan didukung oleh penelitian terhadap sejarah. Faktanya, hampir semua jama'ah atau kelompok masyarakat itu dipimpin oleh orang yang sesuai dengan kwalitas kebaikan masyarakatnya. Jadi, setiap pemimpin adalah cerminan rakyatnya, sebagaimana ketika Allâh Azza wa Jalla menjadikan Fir’aun sebagai penguasa bagi kaumnya, karena mereka sama seperti Fir’aun. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. [Az-Zukhruf/43:54]
Dosa Adalah Penyebab Hukuman Atau Siksa
Segala sesuatu itu berada dalam kekuasaan Allâh dan segala sesuatu yang ada dalam kekuasaan Allâh berjalan sesuai dengan perintah-Nya. Dan semua kesusahan yang menimpa munusia merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Allâh Azza wa Jalla itu maha adil lagi bijaksana. Semua manusia hidup dibawah naungan rahmat karena sebab kebaikan yang telah mereka lakukan, atau dibawah adzab akibat dari perbuatan buruk yang telah mereka kerjakan. Ketika seorang hamba itu istiqâmah di atas syariat Allâh, maka kehidupan dunianya akan lurus dan mendatangkan banyak manfaat, bukan madharat, juga dia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda kelak di akhirat. Allâh akan memudahkan baginya segala bentuk kesulitan, dia akan dilayani oleh yang jauh maupun yang dekat, dan akan terdapat banyak kebaikan pada masyarkatnya, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [Al-A’râf/7:96]
Sabtu, 09 September 2017
Tidak Bisa Membedakan Jenazah Muslim dan Kafir
Jika dalam kondisi bencana, misal banjir atau tanah longsor. ada banyak jenazah.. tapi kita tidak tahu muslim atau kafir, hanya saja kampung itu mayortitas muslim dan ada sebagian non muslim. Apa yang harus dilakukan?
Jawab :
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Menangani jenazah kaum muslimin – memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan memakamkan – hukumnya fardhu kifayah. Jika ada diantara jenazah muslim yang tidak tertangani, maka semua muslim yang berkepentingan di sana, mereka berdosa.
Senin, 04 September 2017
Mengganti Nadzar
Pertanyaan:
Setelah seseorang menentukan nadzar dan arahnya, apakah boleh seseorang merubahnya bila mendapatkan arah yang lebih berhak?
Jawaban:
Akan saya kemukakan mukadimah terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yaitu bahwa tidak semestinya seseorang melakukan nadzar, sebab pada dasarnya hukum nadzar itu makruh ataupun (maksimal pen.) diharamkan sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya di dalam sabdanya,
“Sesungguhnya ia tidak pernah membawa kebaikan dan sesungguhnya ia hanya dikeluarkan (bersumber) dari orang yang bakhil.”
Setelah seseorang menentukan nadzar dan arahnya, apakah boleh seseorang merubahnya bila mendapatkan arah yang lebih berhak?
Jawaban:
Akan saya kemukakan mukadimah terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yaitu bahwa tidak semestinya seseorang melakukan nadzar, sebab pada dasarnya hukum nadzar itu makruh ataupun (maksimal pen.) diharamkan sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya di dalam sabdanya,
“Sesungguhnya ia tidak pernah membawa kebaikan dan sesungguhnya ia hanya dikeluarkan (bersumber) dari orang yang bakhil.”
Langganan:
Postingan (Atom)