Rabu, 05 Oktober 2022

Islam Adalah Satu-satunya Agama yang Benar(1)


Kedua belas
ISLAM ADALAH SATU-SATUNYA AGAMA YANG BENAR [1]

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla adalah Islam. Adapun agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto dan yang selainnya, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut telah melakukan penyimpangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia . Setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib masuk ke dalam agama Islam, ikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

الدِّينَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ا اخْتَلَفَ الَّذِينَ ا الْكِتَابَ لَّا ا اءَهُمُ الْعِلْمُ ا اتِ اللَّهِ اللَّهَ الْحِسَابِ

“ Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya .” [Ali 'Imran/3: 19]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

اللَّهِ لَهُ لَمَ السَّمَاوَاتِ الْأَرْضِ ا ا لَيْهِ

Maka mengapa mereka mencari agama lain selain agama Allah , padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah dikembalikan ? ” [Ali 'Imran/3: 83]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

الْإِسْلَامِ ا لَن لَ الْآخِرَةِ الْخَاسِرِينَ

“ Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi .” [Ali 'Imran/3: 85]

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

اْلإِسْلاَمُ لُوْ لاَ لَى.

“ Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya .” [2]

Pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan dalam Al-Qur-an bahwa Yahudi dan Nasrani selalu berusaha untuk menyesatkan kaum Muslimin dan mengembalikan kaum Muslimin kepada agama Yahudi dan Nasrani. Allah Azza wa Jalla berfirman:

لِ الْكِتَابِ لَوْ انِكُمْ اا ا ا لَهُمُ الْحَقُّ اعْفُوا اصْفَحُوا اللَّهُ الل لَىٰ لِّ

“ Banyak di antara ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu percaya menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dari dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah, sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ” [Al-Baqarah/2: 109]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَن الْيَهُودُ لَا النَّصَارَىٰ لَّتَهُمْ لْ اللَّهِ ال لَئِنِ اتَّبَعْتَ اءَهُم الَّذِي اءَكَ الْعِلْمِ ا لَكَ اللَّهِ اوَلِيٍّ

“ Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).' Dan jika mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu Pelindung, maka tidak akan ada bagimu dan Penolong dari Allah .” [Al-Baqarah/2: 120]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ شَهِيدٌ عَلَىٰ مَا تَعْمَلُونَ قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنتُمْ شُهَدَاءُ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ يَا أَيُّهَا ​​الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَوَكَيْفَ تَكْفُرُونَ لَىٰ لَيْكُمْ اتُ اللَّهِ لُهُ اللَّهِ لَىٰ اطٍ

“ Katakanlah (Muhammad), 'Wahai ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?' Katakanlah (Muhammad), 'Wahai ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang percaya pada jalan Allah, kamu menginginkannya (jalan Allah) bengkok, padahal kamu menyaksikan?' Dan Allah tidak lengah terhadap yang kamu kerjakan. Wahai orang-orang yang percaya, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikanmu menjadi orang kafir setelah percaya. Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan, dan Rasul-Nya (Mu-hammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, maka sungguh-sungguh dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.'” [Ali 'Imran/3: 98-101]

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Islam satu-satunya agama yang benar, adapun selain Islam tidak benar dan tidak diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu, agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Cu, Hindu, Budha, Shinto dan yang lainnya, tidak akan diterima oleh Allah, karena agama-agama tersebut telah mengalami penyim-pangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan- tangan kotor manusia. Setelah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib masuk ke dalam Islam, mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Kemudian ayat-ayat di atas juga menjelaskan bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada Islam serta mereka tidak ridha sampai umat Islam mengikuti mereka. Mereka berusaha untuk menyesatkan umat Islam dan me-murtadkan umat Islam dengan berbagai cara. Saat ini gencar sekali dihembuskan propaganda penyatuan agama, yang menyatakan konsep satu Tuhan tiga agama. Hal ini tidak bisa diterima, baik secara nash (dalil Al-Qur-an dan As-Sunnah) maupun akal. Ini hanyalah angan-angan semu belaka. Kesesatan ini telah dibantah oleh Allah dalam Al-Qur-an:

الُوا لَن لَ الْجَنَّةَ لَّا انَ ا ارَىٰ لْكَ انِيُّهُمْ لْ اتُوا ا ادِقِينَبَلَىٰ لَمَ لِلَّهِ لَهُ ا

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, 'Tidak akan masuk Surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani.' Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, 'Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar. Tidak! Barang siapa menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, dan semuanya baik-baik saja, dia mendapat pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak ada rasa takut pada mereka. '” [Al-Baqarah/2: 111-112]

Allah kemudian menjelaskan bahwa orang yang ikhlas dan ittiba', tidak ada di atas mereka, dan mereka akan mendapat balasan yang menggembirakan di akhirat. Sedangkan propaganda tersebut merupakan tipuan mereka (orang Yahudi dan Nasrani) agar kaum Muslimin keluar dari ke-Islamannya dan memeluk agama Yahudi atau Nasrani. Bahkan mereka memberikan iming-iming bahwa dengan mengikuti agama, orang Islam akan mendapat petunjuk. Sedangkan Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita untuk mengikuti agama Ibrahim Alaihissallam yang lurus, agama tauhid yang terpelihara. Allah Azza wa Jalla berfirman:

الُوا ا ا ارَىٰ ا لْ لْ لَّةَ اهِيمَ ا ا انَ ال

“ Dan mereka berkata, 'Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, pasti kamu mendapat petunjuk.' Katakanlah, '(Tidak!) tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan dia tidak termasuk orang yang mempersekutukan Allah. ” [Al-Baqarah/2: 135]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَا لْبِسُوا الْحَقَّ الْبَاطِلِ ا الْحَقَّ لَمُونَ

“ Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. ” [Al-Baqarah/2:42]

Dalam tafsir Ibnu Jarir tentang ini: “Dan janganlah kalian campuradukkan yang haq dengan yang bathil”, beliau menyampaikan pernyataan Imam Mujahid rahimahullah yang mengatakan, “Janganlah kalian mencampuradukkan antara agama Yahudi dan Nasrani dengan agama Islam.”

Sementara dalam Tafsir Ibnu Katsir, Imam Qatadah rahimahullah berkata, “Janganlah kalian campuradukkan agama Yahudi dan Nasrani dengan agama Islam, karena sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah Azza wa Jalla adalah Islam. Sedangkan Yahudi dan Nasrani adalah bid'ah bukan dari Allah Azza wa Jalla !”

Sungguh, tafsir ini merupakan khazanah fiqih yang sangat agung dalam memahami Al-Qur-an.

Untuk itulah kewajiban kita semua hati-hati terhadap propaganda-propaganda sesat, yang menyatakan bahwa, 'agama adalah baik', 'kebersamaan antar agama', 'satu tuhan tiga agama', 'persaudaraan antar agama', 'persatuan agama', ' perhimpunan agama samawi', 'persatuan agama Ibrahimiyyah', 'persatuan agama Ilahi', 'persatuan kaum beriman', 'pengikut millah', 'persatuan umat manusia', 'persatuan agama-agama tingkat nasional', 'persatuan agama-agama tingkat internasional ', 'persaudaraan agama', 'satu surga banyak jalan', 'dialog antar umat beragama'. Muncul juga dengan nama 'persaudaraan Islam Nasrani' atau 'Himpunan Islam Nasrani Anti Komunisme' atau 'Jaringan Islam Liberal (JIL)'.

Semua slogan dan propaganda tersebut bertujuan untuk menyesatkan umat Islam, dengan memberikan simpati atas agama Nasrani dan Yahudi, mendangkalkan pengetahuan umat Islam tentang Islam yang haq, untuk menghapus jihad, untuk menghilangkan 'aqidah al-wala wal bara' (cinta/loyal kepada kaum mukminin dan terlepas dari dirinya sendiri), dan mengembangkan pemikiran anti agama Islam. Dari semua sisi hal ini sangat merugikan Islam dan umatnya.

Semua propaganda sesat tersebut merusak 'aqidah Islam. Sedangkan 'aqidah merupakan hal yang paling pokok dan asas dalam agama Islam ini, karena agama yang mengajarkan prinsip ibadah yang benar kepada Allah Azza wa Jalla saja, hanya agama Islam.

Oleh karena itu, seorang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla sebagai Rabb-nya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabinya, tidak boleh ikut serta dalam seminar-seminar, perkumpulan, pertemuan, yayasan dan organisasi mereka. Tidak boleh pula menjadi anggota mereka. Bahkan ia wajib takut, mewaspadainya dan takut terhadap akibat buruknya. Ia harus menolak, memusuhinya dan menolaknya secara terang-terangan serta mengusirnya dari negeri kaum Muslimin. Ia wajib mengikis pemikiran sesat itu dari benak kaum Muslimin, membasmi sampai ke akar-akarnya, menolaknya, mengucilkannya dan membendungnya. Pemerintah muslim wajib memberikan sanksi murtad terhadap pengikut propaganda tersebut, setelah memenuhi syarat-syarat dan tidak adanya penghalang.

Hendaknya setiap muslim mengetahui hakikat dakwah ini. Ia tidak lain hanya benih-benih Filsafat yang berkembang di alam politik yang akhir kesudahannya adalah kesesatan. Muncul dengan mengenakan baju baru untuk memangsa korban dari kalangan kaum Muslimin. Memangsa 'aqidah mereka, tanah air mereka dan merenggut kekuasaan mereka. Sasaran utama dakwah itu hanyalah Islam dan kaum muslimin dalam bentuk sebagai berikut:

(1).   Menimbulkan kebimbangan terhadap Islam, mengacaukan pemahaman kaum Muslimin serta menjerumuskan kaum Muslimin dengan cara menyebarluaskan syahwat dan syubhat.

(2).   Mendangkalkan cakupan agama Islam dan kandungannya.

(3).   Memunculkan kaidah-kaidah yang bertujuan menguliti dan mematikan ajaran Islam, melumpuhkan kaum Muslimin, memulai dan memupus akar dari hati mereka.

(4).   Mengurai dan memutuskan tali persaudaraan di antara kaum Muslimin di negeri Islam. Lalu menggantinya dengan persaudaraan baru yang terkutuk, yaitu persaudaraan Yahudi dan Nasrani.

(5).   Membungkam pena dan lisan kaum Muslimin dari pengkairan Yahudi, Nasrani serta orang-orang yang telah dikafirkan oleh Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam.

(6). Menghapus hukum-hukum Islam yang mewajibkan kaum Muslimin terhadap Yahudi, Nasrani dan orang-orang kafir lainnya.

(7).   Menahan dan menahan kaum Muslimin dari puncak amal dalam Islam yaitu jihad fi sabilillah. Di antaranya adalah berjihad melawan ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani. Memerangi mereka karena Allah, serta memaksa mereka membayar jizyah (pajak) jika menolak masuk Islam.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

اتِلُوا الَّذِينَ لَا اللَّهِ لَا الْيَوْمِ الْآخِرِ لَا ا اللَّهُ لُهُ لَا الْحَقِّ الَّذِينَ ا الْكِتَابَ ا الْجِزْيَةَ اغِرُونَ

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian dan mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Al-Kitab hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. ” [At-Taubah/9:29]


(8).   Merobohkan kaidah dasar agama Islam, yaitu kaidah al-wala' wal bara' (loyal dan benci karena Allah Azza wa Jalla). Propaganda penyatuan agama ini bekerja untuk mematahkan sikap berlepas diri kaum Muslimin terhadap orang-orang kafir.

(9).   Menghembuskan pemikiran dan sikap anti Islam yang memulai di balik slogan persatuan agama-agama. Memisahkan umat Islam dari agama, membeli syari'at yang tertuang dalam al-Qur-an as-Sunnah dari kehidupan mereka. Dengan hal itu, mereka lebih leluasa menggiring kaum Muslimin kepada pemikiran Jahiliyyah dan moral yang tercela.

(10).   Memadamkan inti ajaran Islam yaitu tauhid, keunggulannya, kejayaannya dan keistimewaannya.

(11).   Memperlancar progam-progam kristenisasi dengan merobohkan benteng 'aqidah kaum Muslimin serta melawan api perlawanan kaum Muslimin terhadap mereka.

(12).   Melebarkan sayap kekuasaan orang-orang kafir, Yahudi, Nasrani dan orang-orang komunis di seluruh dunia, khususnya terhadap negara-negara Islam, lebih khusus lagi terhadap negara-negara Arab dan terutama terhadap pusat dunia Islam dan ibu kotanya, yaitu Jazirah Arab.

Mereka juga berusaha untuk memurtadkan umat Islam di Indonesia dan ini sudah terbukti di beberapa daerah dan provinsi.

Itulah target dan tujuan utama dakwah keji tersebut! Dan sangat dan merupakan suatu musibah yang lebih besar lagi, adanya segelintir orang dari kalangan kaum Muslimin dan orang yang mengaku muslim menyambut propaganda positif tersebut! Bahkan terselenggaranya seminar-seminar yang mereka adakan. Sehingga gaungnya lebih luas, berlomba-lomba menyambut seruan keji dan korupsi orang-orang jahat itu!

Propaganda ini, mulai dari asal usulnya, slogannya, pada hakikatnya merupakan musibah besar atas kaum Muslimin saat ini. Yaitu kekufuran yang sangat parah, mencampuradukkan Islam dengan kekufuran, haq dengan bathil, petunjuk dengan kesesatan, ma'ruf dengan mungkar, Sunnah dengan bid'ah, serta kepatuhan dengan maksiyat!

Propaganda kepada penyatuan agama Islam dengan agama lainnya yang telah menyimpang dan dihapus dengan syari'at Islam, merupakan kemurtadan yang nyata dan kekufuran yang jelas. Hal itu disebabkan karena propaganda itu secara terang-terangan telah dikirim ke pengirim Agama Islam, baik pada aspek 'aqidah, amaliyah, dan lainnya. Hukum ini merupakan kesepakatan yang tidak boleh diselisihi oleh kaum Muslimin. Propaganda ini merupakan kancah peperangan baru melawan kaum salibis dan melawan orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu Yahudi. Ini adalah perkara yang sangat serius, bukan main-main!

Mereka tidak henti-hentinya berusaha berusaha siang dan malam memurtadkan umat Islam, sebagaimana Allah berfirman :

لَا الُونَ اتِلُونَكُمْ ااعُوا

“… Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka mampu …” [Al-Baqarah/2: 217]


[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]
_______
Footnote
[1] Pembahasan lengkapnya lihat kitab al-Ibthal Linazhariyyatil Khalthi baina Diinil Islam wa Ghairihi minal Adyaan karya Syaikh Bakr bin 'Abdillah Abu Zaid, cet. Daar 'Alamul Fawa-id, cet II/ th. 1421 H.
[2] HR. Ad-Daruquthni (III/ 181 no. 3564), tahqiq Syaikh 'Adil Ahmad 'Abdul Maujud dan Syaikh 'Ali Mu'awwadh, Darul Ma'rifah, th. 1422 H) dan al-Baihaqy (VI/205) dari Shahabat 'Aidh bin 'Amr al-Muzany Radhiyallahu anhu. Lihat Irwaa-ul Ghalil (V/106 no. 1268) oleh Syaikh al-Albany rahimahullah

🌐 Cerkiis.blogspot.com