JANGAN TUMPAHKAN DARAH
لَنْ يَزَالَ المُؤْمِنُ في فُسْحَةٍ مِن دِينِهِ، ما لَمْ يُصِبْ دَمًا حَرَامًا
“Seorang Mukmin senantiasa berada dalam keluasan dalam agamanya, selama ia tidak menumpahkan darah yang haram (Darah seorang Muslim) ” (HR. Bukhari no. 6483).
أوَّلُ ما يُقْضَى بيْنَ النَّاسِ يَومَ القِيامَةِ في الدِّماءِ
“Perkara pertama yang akan dihisab antara sesama manusia di hari Kiamat adalah urusan darah” (HR. Muslim no.1678).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لزوال الدنيا أهون على الله من قتل مؤمن بغير حق
“Sungguh hilangnya dunia itu lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya orang Mukmin tanpa hak” (HR. Ibnu Majah no.2615)
قَتْلُ الْمُؤْمِنِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ مِنْ زَوَالِ الدُّنْيَا.
“Dosa membunuh seorang mukmin lebih besar daripada hancurnya dunia.” (HR. An-Nasa’i)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
‘Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga sebab: (1) orang yang telah menikah yang berzina, (2) jiwa dengan jiwa (membunuh), (3) orang yang meninggalkan agamanya (murtad), lagi memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.” (HR. Bukhari dan Muslim)
♻ Ustadz Fadlan Fahamsyah