Minggu, 14 Juni 2020

Sya'ban Bulan Diangkat Amal Ibadah Seseorang


🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 13 Sya’ban 1441 H / 07 April 2020 M
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
📗 Kajian Tematik | Sya'ban Bulan Diangkat Amal Ibadah Seseorang
⬇ Download audio: bit.ly/SerialSyaban1440H_H02

〰〰〰〰〰〰〰

*SYA'BĀN BULAN DIANGKAT AMAL IBADAH SESEORANG*

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة، أما بعد

Sahabat BiAS rahīmaniy wa rahimakumullāh.

Apa yang dilakukan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika memasuki bulan Sya'bān?

Ibunda Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā pernah berkata:

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

_"Aku tidak pernah melihat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhān dan aku juga tidak pernah melihat Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) sangat banyak berpuasa kecuali pada bulan Sya'bān saja."_

(Hadīts shahīh riwayat Bukhāri nomor 1969 dan Muslim nomor 1156)

Hal ini menunjukan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersemangat untuk berpuasa pada bulan Sya'bān.

Kira-kira, apa sebab yang melatar belakangi semangat Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) untuk berpuasa pada bulan Sya'bān?

Terkait hal ini, Imām An Nassā'i rahimahullāh meriwayatkan sebuah hadīts dari Usamāh bin Zaid, yang mana hadīts ini dihasankan oleh Syaikh Albāniy rahimahullāh.

Usamāh bin Zaid pernah bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Beliau berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ

_“Wahai Rasūlullāh, aku tidak melihat Engkau (memperbanyak) puasa sebagaimana puasa Anda pada bulan Sya'bān."_

Mendengar pertanyaan tersebut, maka Beliaupun (shallallāhu 'alayhi wa sallam) menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ

_"Itu adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, bulan Sya'bān yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhān."_

Inilah jawaban pertama dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, kenapa Beliau memperbanyak puasa pada bulan Sya'bān. Ternyata Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) ingin beribadah pada waktu yang orang-orang lalai darinya.

Karena ibadah di kala orang-orang lalai dari peribadahan, merupakan sebuah amalan yang besar, sebagaimana shalāt tahajud, menjadi shalāt yang utama, karena dilakukan ketika orang-orang sedang terlelap dalam tidur dan jarang orang yang beribadah.

Begitu juga Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam di sini, Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) ingin beribadah ketika orang-orang lalai dari peribadahan.

Kemudian sebab yang lain, yang menyebabkan Beliau berpuasa pada bulan Sya'bān adalah sabda Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam).

Beliau bersabda:

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

_"Itu adalah bulan diangkatnya amal ibadah kepada Allāh Rabb semesta alam dan aku ingin, ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa."_

Inilah alasan kedua Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kenapa Beliau banyak berpuasa pada bulan Sya'bān. Karena beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) ingin ketika amal Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) diangkat, Beliau dalam keadaan berpuasa.

Hukum puasa bulan Sya'bān adalah sunnah, sangat baik, bagi orang-orang yang bisa berpuasa dan tidak mengganggu aktifitasnya ketika berpuasa.

Sehingga ia bisa mencontoh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yaitu memperbanyak ibadah puasa para bulan Sya'bān agar mendapatkan keutamaan amalan di saat banyak orang yang lalai dari beramal.

Juga agar ketika amalannya diangkat, ia dalam keadaan berpuasa.

Semoga bermanfaat.

Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.

وصلى الله علي نبينا محمد

🌐 Cerkiis.blogspot.com