Rabu, 03 Maret 2021


Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:

Ketika seorang dai datang ke sebuah komunitas masyarakat untuk berdakwah, di mana di sana masih marak kebid'ahan, khurafat, dan semisalnya, maka hendaknya ia awali pembicaraannya dengan sesuatu yang menentramkan hati. Misal, membicarakan tentang shalat, tentang surga, tentang neraka, atau tema-tema yang semisal itu yang dapat membuat hati masyarakat di sana menjadi lunak untuk menerima pelajaran.

Jangan mengawali dakwah kepada mereka dengan seruan: "Wahai para ahlul bid'ah yang menyelisihi syariat dan sesat, setiap bid'ah itu dhalalah." Sebab, jika diawali dengan sesuatu yang menyerang, mereka tidak akan mau menerima.

Maka, perhatikan firman Allah berikut: "Jangan kalian memaki-maki orang yang berdoa kepada selain Allah sehingga membuat mereka memaki-maki Allah." (QS. Al-An'am: 108)

Maka, mulailah dengan sesuatu yang dapat mereka terima. Sesuatu yang tidak menimbulkan pertentangan. Bukakan mereka pintu-pintu ilmu yang Allah karuniakan padamu, hingga mereka tahu bahwa engkau adalah orang berilmu, sehingga mereka menerimamu dan menerima apa yang engkau sampaikan.

(Syarh Ushul Fii At-Tafsiir, Syaikh Ibnul Utsaimin, hal. 125)


♻ Faedah Ilmu

๐ŸŒ Cerkiis.blogspot.com