Minggu, 08 Maret 2020


Kita berada dizaman yang dahulu dikhawatirkan rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallama atas ummatnya, dimana pintu-pintu dunia dibuka dan qaum muslimin sibuk berlomba-lomba mengejar keuntungan didalamnya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallama bersabda:

((أَبْشِرُوْا وَأَمِّلُوْا مَا يَسُرُّكُمْ، فَوَاللهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ))

“Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” 

(HR. Al-Bukhariy no.3158 dan Muslim no.2961)

Hampir-hampir dizaman ini kita tidak menemukan orang-orang yang benar-benar ikhlas berdakwah dijalan-Nya kecuali sebagian kecil saja, yang mereka tidak sedih dengan dicela dan dikucilkan manusia, tidak ingin dikenal banyak manusia, dan tidaklah mereka mengharap ganjaran atas dakwahnya kecuali pahala dari Allah saja.

Hampir-hampir pembicaraan akhirat yang ada dizaman ini seakan sebatas untuk mendapatkan kemaslahatan dunia saja, dan hal itu dapat dilihat dari nama-nama sunnah yang menjamur seakan barang dagangan yang menggiurkan dan menjanjikan, baik dari promosi perumahan, obat-obatan, pendidikan komersil dan semisalnya yang tidak lepas dari nama-nama sunnah, bahkan dunia perbankan juga ada kata syari'ah dibelakangnya.

Dan sedikit hari ini dari manusia yang berbicara sunnah yang benar-benar beramal dengannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan bila ada diantara saudara-saudara mereka mengingatkan mereka untuk hidup didunia ini sekedarnya saja dan memfokuskan diri untuk menjadikan negeri tujuan adalah negeri akhirat, sungguh yang memberi nasehat akan dianggap menghambat kemajuan.

Bersiap-siaplah kita untuk menjemput akhirat kita. Bersederhana saja dengan urusan dunia kita, dan jangan bersedih dengan keterasingan kita didunia ini, karena orang yang sukses itu adalah siapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan kedalam jannah.

Allah ta'ālā berfirman:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

(QS. 'Ali Imran 3: 185)

Berkata al-'allaamah Shaalih al-Fauzaan hafizhahullah:

"Seringkali seorang manusia menjadi tamak dan cinta kepada dunia, dan ia pun meninggalkan agamanya dengan sebab itu, demi Allah berhati-hatilah kita dari dunia dan perhiasannya, dan tertipu dengannya, dan sesungguhnya kita mengambil dari dunia itu sebatas kadar yang dapat membantu kita berada diatas ketaatan kepada Allah ta'aalaa, adapun kita menceburkan diri bersama dunia dan melupakan akhirat, maka ini adalah kebinasaan".

[Syarh Kitaabil Fitan Wal Hawaadits hal 12]

Akhir kata semoga Allah memberkahi semua amalan qaum muslimin yang ikhlas berjalan diatas jalan sunnah yang semata-mata beramal untuk menghidupkan sunnah, dan menegakkan kalimat-Nya.


🌐 Cerkiis.blogspot.com (hn)    
🌐 AHAD, 13 RAJAB 1441 H / 8 MARET 2020 M