Kamis, 26 Desember 2019
Orang yang menghafal Al Qur'an, mengulang-ulangnya, mendengarkan murottal Al Qur'an, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah ayat-ayat Al Qur'an yang sering ia baca dan dengarkan itu.
Begitu pula dengan orang yang suka menyenandungkan nyanyian, mendengarkan musik, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah lirik-lirik lagu yang senantiasa ia dengarkan itu.
Keterngiangan ini senantiasa muncul baik di waktu senang maupun sedih, ketika ia sedang berjalan, berkendaraan, di saat diam, bahkan hampir di semua keadaan.
Coba bayangkan, bagaimanakah jika keterngiangan ini juga terjadi ketika sakaratul maut?
Tidakkah anda pernah mendengar kisah sakaratul maut pemuda yang mengalami kecelakaan, ketika ia ditalqin ia malah terus menyenandungkan lagu sampai nyawa berpisah dari raga?
Atau pemuda lainnya yang menjelang sakaratul maut, ia membaca Al Qur'an, tak perlu lagi ditalqin, ia pun mengakhiri hidupnya dengan kalimat tauhid?
Tidak, anda tidak harus mempercayai tulisan ini, anda boleh saja tidak menganggap serius tulisan ini.
Namun ketahuilah, sesungguhnya masing-masing dari kita pasti akan diberikan kesempatan untuk membuktikan hal ini. Ya, kesempatan yang hanya sekali, kesempatan yang pertama dan juga terakhir, kesempatan untuk menutup usia kita dengan kebiasaan hidup yang kita lakukan.
๐ Ustadz Boris Tanesia
๐ WA Group : 08561456012
๐ Webs : Cerkiis.blogspot.com